Rabu 22-02-2017,06:00 WIB
KERTASEMAYA - Diduga terjebak lubang jalan di jalur pantura, seorang pengendara sepeda motor meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan, Selasa (21/2) dini hari. Jasad korban yang bersimbah darah itu dievakuasi polisi dibantu warga dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk kepentingan penanganan lebih lanjut.
|
Pengendara motor tewas kejebak lubang di jalan Pantura. Foto: Ist./Rakyat Cirebon |
Dari informasi yang diperoleh Rakcer, peristiwa maut itu terjadi sekitar pukul 02.45 di jalur pantura Indramayu, tepatnya di wilayah Kertasemaya. Dari kartu identitasnya, korban diketahui bernama Fendi (40) warga Blok Kasmaran, Desa Tambi, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. Dikabarkan, korban mengalami kecelakaan tunggal saat berkendara menggunakan sepeda motor Yamaha Vega berplat nomor E 5931 SR.
Detik-detik menjelang peristiwanya terjadi, di sekitar lokasi kejadian tidak ada saksi yang melihatnya. Warga mengetahuinya ketika terdengar suara benturan sepeda motor dengan aspal.
Saat itu korban tergeletak dengan posisi tengkurap dan tampak darah segar mengucur hingga membasahi permukaan jalan. Dan tidak jauh dari lokasi terkaparnya korban terdapat sejumlah lubang jalan.
Sebelumnya, Sabtu (18/2), Riyan Andiana (24) asal Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tewas terlindas truk saat terjatuh akibat sepeda motornya terjebak lubang jalan di jalur pantura Desa Cadangpinggan, Kecamatan Sukagumiwang.
Sesaat sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor jenis matik berplat nomor R 5698 RV dari arah Jakarta menuju Cirebon. Setibanya di jalan raya Blok Bulog, Desa Cadangpinggan, laju motor korban terjebak lubang jalan yang menganga. Benturan keras yang kontan membuat kemudi motor hilang kendali seketika melemparkan tubuh korban dan terpisah dengan kendaraannya.
Saat tubuhnya mendarat di permukaan aspal, tepat di belakangnya melaju kencang sebuah truk box berplat nomor BE 9891 CV. Pengemudinya, Safari Romadhon (37) warga Desa Negara Ratu, Kecamatan Nata, Kabupaten Lampung Selatan tak mampu mengendalikan laju kendaraannya guna menghindari tubuh korban. Seketika itu pula, peristiwa tragis terjadi, tubuh korban terlindas salah satu roda truk box tersebut.
Masih tingginya ancaman bahaya maut di jalur trans nasional itu, warga mendesak pemerintah segera melakukan langkah-langkah perbaikan. Selain untuk menekan angka kecelakaan dan jumlah korban tewas, juga menjadi kewajiban pemerintah menyediakan fasilitas bagi rakyatnya yang menjamin keselamatan maupun keamanannya.
\"Lubang-lubangnya sudah ditandai tapi tidak tahu kapan diperbaikinya. Padahal sudah sangat bahaya sekali, sudah banyak korban akibat lubang. Soalnya sering juga ngindarin lubang malah kena lubang,\" kata seorang warga setempat, Udi (48).
Ia pun mempertanyakan penggunaan pajak yang diperuntukan agar sarana infrastruktur bagi masyarakat terpenuhi dengan baik. Sehingga tidak heran jika masyarakat malas membayar pajak, karena fasilitasnya dibiarkan rusak dan mengancam keselamatan jiwa. (tar)