PDAU Disarankan Merger dengan PDAM

PDAU Disarankan Merger dengan PDAM

KUNINGAN – Pasca mundurnya Direktur Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Dharma Putra Kertaraharja, M Benhardi SE, muncul sejumlah pendapat agar PDAU bisa diselamatkan alias tidak langsung dibubarkan. 
\"Mantan
Mantan anggota DPRD Abidin. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
Beberapa pihak menyarankan agar Pemkab Kuningan bisa memarger (digabungkan, red) PDAU dengan PDAM, hal itu juga sebagai langkah penghematan anggaran.

Mantan anggota DPRD asal PDI Perjuangan, Abidin, mengatakan saat ini PDAU sedang menjadi sorotan publik Kuningan. 

Ia memaparkan, dengan didirikannya PDAU yang sudah berjalan sekian tahun tersebut, ternyata sekarang PDAU menjadi stagnan. Padahal, anggaran dari Pemda Kuningan melalui penyertaan modal sudah dikeluarkan untuk PDAM dengan jumlah milyaran rupiah.

“Dengan kondisi sekarang jangan sampai PDAU dibiarkan begitu saja, amankan. Dengan uang milyaran yang sudah dikeluar oleh Pemda, struktur yang ada harus dievaluasi. Dalam usaha itu berbicara untung dan rugi adalah hal yang wajar, tapi realitanya seperti apa,” kata Abidin, Selasa (14/2).
Bisa Hemat Anggaran, Deni Dianggap Sukses Pimpin BUMD
Yang diketahuinya, saat ini PDAU dalam penggalian usahanya mayoritas di bidang pariwisata. Sebenarnya, kata dia, jika ingin usaha yang dikelola PDAU itu maju, maka harus terlebih dahulu dilakukan perhitungan. 

Berapa bidang pariwisata yang dikelola PDAU, lalu berapa penghasilannya, bisa dihitung setiap hari, setiap minggu, setiap bulan bahkan setiap tahun. Setelah itu dihitung, baru dikroscek dengan biaya operasional yang juga bisa dihitung untuk per bulan.

“Kalau terjadi jomplang antara penghasilan dengan biaya opersional, nah itu berarti perlu diteliti ke dalam, ada apa di tingkat internal PDAU. Bisa saja karena ada keborosan anggaran diluar BOP yang rutin, bisa juga karena BOP tidak sesuai dengan omset tiap bulan. Ini kan yang tahu para pihak berwenang. Jadi, intinya PDAU harus diamankan karena uang penyertaan modal dari Pemda itu sudah besar. PDAU ini akan menjadi andalan masyarakat Kabupaten Kuningan, tapi ini harus dievaluasi, harus diaudit dulu,” pinta Abidin.

Lalu bagaimana solusi yang harus dilakukan agar PDAU maju dan berkembang?, Ketua BPD Cisantana Kecamatan Cigugur ini mengisyaratkan agar Pemda bisa melihat manajemen usaha di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kamuning. 

Menurutnya, pada 2009 ke belakang, PDAM yang diketahuinya selalu defisit anggaran. Namun pasca kini dipimpin Deni Erlanda SE MSi, terbukti sekarang PDAM bisa memberikan kontribusi kepada Pemda melalui PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang otomatis akan masuk kepada APBD.

“Itu salah satu nilai plus di PDAM yang sekarang dipimpin Pak Deni Erlanda. Yang namanya usaha BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), terdapat 2 indikator keberhasilan, pertama pelayanan bagus, kedua bisa memberikan kontribusi ke PAD. Jadi, seharusnya PDAU dengan PDAM dimarger, PDAU aman dan PDAM juga bisa tetap berjalan bagus. Nanti PDAU dijadikan usaha induk, PDAM jadi unit usaha dibawah PDAU, tentunya dibawah komando Pak Deni Erlanda. Saya optimis, beliau mampu,” tutur Abidin.

Untuk aturan mainnya seperti apa, ia mempercayakan penuh kepada Pemda dan DPRD yang memahami tata cara marger tersebut, asalkan sesuai aturan yang telah ditentukan. Yang jelas, lanjut dia, PDAU harus diamankan dan jangan sampai dibubarkan karena sudah investasi PDAU cukup mahal.

“Jangan lembaga (PDAU, red)yang dibubarkan, tapi orang-orangnya saja dievaluasi. Lembaga itu asset. Tidak perlu orang pintar yang memimpin, tapi orang yang tahu manajemen dan memiliki niatan untuk usaha, untuk pengabdian kepada daerah,” sarannya. (muh)

Sumber: