Disperindag Ikut Bantu Atasi Masalah Sampah

Disperindag Ikut Bantu Atasi Masalah Sampah

SUMBER  – Keluhan demi keluhan terus diterima oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) khususnya dari pedagang dan pengunjung Pasar Pasalaran dan Pasar Batik Trusmi.
\"sampah
Sampah di terminal Weru. Foto: Yoga/Rakyat Cirebon

Keluhan yang disampaikan terkait keberadaan tumpukan sampah yang beberapa waktu lalu menggunung di jalan eks terminal weru yang bersebelahan langsung dengan dua pasar tersebut.

Seperti diketahui, tumpukan sampah telah mencemari lingkungan dan juga menebarkan aroma tidak sedap bagi lingkungan sekitar.

Walaupun sebagian besar sampah telah diangkut, tetapi masih adanya sisa-sisa sampah yang tersisa dan tetap menyebarkan bau busuk kedalam pasar.

Oleh karena itu, disperindag Kabupaten Cirebon berinisiatif untuk melakukan penanganan sementara guna mencegah menyebarnya aroma tidak sedap dari sampah tersebut.

Salah satunya adalah dnegan melakukan pengurugan sampah dengan tanah yang segera dilakukan oleh disperindag.

Kadisperindag, Deni Agustin SE melalui Kabid Pengelolaan pasar, H Eka Hamdani mengakui langkah yang diambil pihaknya saat ini berdasarkan pada aduan dan keluhan konsumen maupun pedagnag yang berjualan di sentra kuliner.

Menurutnya, tugas bersama seluruh elemen untuk menuntaskan permasalahan sampah yang ada saat ini.

“Kita sendiri kalau menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Lingkungan Hidup kasihan karena anggarannya juga terbatas, maka dari itu, kita mencoba untuk membantu sebisa mungkin agar permasalahan sampah ini tidak terus mengganggu pasar,” ujar Eka kepada Rakcer.

Diungkapkan Eka juga, pihaknya memang tidak memiliki anggaran khusus untuk melakukan pengurugan ini. Hanya saja, Eka mengakui ada pihak-pihak yang ikut peduli terhadap permasalahan sampah ini.

“Kalau bicara anggaran, kita sendiri memang tidak memiliki anggaran. Tetapi, kita berupaya untuk mengajak duduk para pengusaha yang ada di dalam sehingga muncullah ide pengurugan ini. Tanah sudah kita siapkan dan tinggal di urug saja sambil menunggu LH (Dinas Lingkungan Hidup, red) mengangkutnya,” tambah Eka.

Dalam kesempatan ini juga, Eka menyebutkan pemerintah daerah berharap masyarakat ikut berperan aktif mencegah terjadinya kembali penumpukan sampah. Caranya, kata dia, tidak kembali membuang sampah di lokasi yang saat ini akan diurug.

“Usaha pemerintah akan percuma apabila masyarakat tidak sama-sama menjaganya,” tandasnya.  (yog)

Sumber: