Polisi Masih Buru Provokator Insiden Curug
INDRAMAYU - Kepolisian Resor Indramayu hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus penyerangan 3 desa ke sebuah desa di Kecamatan Kandanghaur. Bahkan, perburuan terhadap provokatornya menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal itu ditegaskan Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki melalui Kasubag Humas, AKP Heriyadi.
Disampaikan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menemukan provokator pemicu terjadinya insiden penyerangan di Blok Bojong, Desa Curug tersebut.
Untuk sementara, 2 terduga provokator pemicu aksi penyerangan, baik yang menyebarkan isu melalui media sosial maupun provokator di lapangan masih dalam pengejaran.
\"Proses penyelidikan masih kami lakukan lebih lanjut,\" jelasnya.
Pemicu awal yang diduga tersulut cuitan pada media sosial facebook tersebut diposting pemilik akun \'Kang Kampeng\' pada 6 Januari 2017. Cuitan bernada menantang dengan kalimat yang menggunakan bahasa tidak pantas itu mendapat beragam tanggapan.
Sementara Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, H Taufik Hidayat SH MSi mengaku prihatin atas terjadinya peristiwa yang dianggap merusak kondusivitas tersebut.
Menurutnya kasus yang mengakibatkan banyak faktor kerugiannya itu harus segera diselesaikan. Bahkan dimintanya agar masyarakat berdamai secara tulus dan menjadikan kejadiannya sebagai pengalaman buruk yang selanjutnya tidak boleh terulang. J
uga meminta pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku yang telah melakukan aksi provokasi sehingga menimbulkan aksi penyerangan dan terjadinya pengrusakan.
Bupati Anna Ajak Jaga Persatuan di Daerah Rawan Konflik
Menindaklanjuti penanganan pasca kerusuhan beberapa waktu lalu, Bupati Hj Anna Sophanah kembali datangi daerah rawan konflik di Kecamatan Kandanghaur, Sabtu (14/1).
Selain memastikan situasi, juga mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak mudah percaya informasi hoax.
Bupati yang didampingi Wakil Bupati Drs H Supendi MSi itu, bersama unsur Forum Kooordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Indramayu melihat langsung kondisi di Blok Bojong, Desa Curug yang merupakan lokasi terjadinya kerusuhan pada Selasa (10/1) lalu.
Setiap masyarakat yang ditemui diimbau untuk menjaga persatuan dan tali silaturahmi. Bahkan diminta agar tidak mudah menanggapi dan percaya terhadap informasi hoax, atau kabar yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
\"Jangan mudah dihasut. Jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima, karena sekarang sangat banyak berita hoax. Harus waspada dan menyaring setiap informasi yang didengar, apalagi dari media sosial dan pemilik akunnya tidak menggunakan identitas sebenarnya,\" ujar bupati.
Dalam kunjungan itu, bupati bersama rombongan singgah di sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan.
Dan diprioritaskan bagi rumah milik masyarakat kurang mampu, pemerintah daerah akan memberikan bantuan untuk perbaikannya.
Untuk itu guna pemberian bantuan yang tepat sasaran, pendataannya kembali dilakukan terhadap 132 rumah rusak agar segera direalisasikan.
Sementara itu Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki mengajak masyarakat Desa Curug, dan 3 desa lainnya yang terlibat kerusahan untuk menjaga kondusivitas.
Apabila terjadi tindakan pelanggaran hukum, masyarakat diminta untuk segera melaporkanya ke polisi agar dapat dilakukan tindak lanjut. Termasuk antisipasi dan penanganannya.
\"Jangan main hakim sendiri. Kami selalu siap melayani masyarakat demi terciptanya rasa aman dan nyaman. Masyarakat tidak perlu takut untuk melapor, dan pelaku pelanggaran hukumnya akan ditindak tegas,\" ungkapnya.
Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di Blok Bojong, Desa Curug tersebut karena adanya aksi penyerangan dari 3 desa tetangga.
Yakni Desa Ilir, Parean Girang, dan Bulak. Aksi penyerangan itu dipicu cuitan pemilik akun media sosial yang menyatakan telah melakukan penganiayaan terhadap korban kecelakaan dan kemudian tewas.
Meski dalam kerusuhan tidak ada korban jiwa, namun aparat keamanan yang datang ke lokasi langsung melakukan langkah-langkah penanganan. Termasuk penyelidikan lebih lanjut terhadap kasusnya.
Kemudian pada Kamis (12/1) malam, ikrar dan penandatanganan kesepakatan berdamai keempat desa digelar di aula kantor kecamatan setempat. Intinya, kondusivitas harus tetap dijaga, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta tidak menginginkan insiden serupa terjadi kembali. (tar)
Sumber: