Orang Tua Diminta Ajarkan Anak Gemar Membaca

Orang Tua Diminta Ajarkan Anak Gemar Membaca

SUMBER – Di era saat ini anak-anak lebih gemar menghabiskan waktu dengan bermain gadget dibandingkan untuk membaca buku. Padahal gadget sendiri memiliki dampak negatif, yakni mampu mempengaruhi perubahan sikap sang anak.
\"Nenny
Nenny Kencanawati (kanan). Foto: Ari/Rakyat Cirebon

Pada kegiatan safari gerakan minat dan budaya membaca bertajuk gemar membaca buku untuk meningkatkan masyarakat ke perpus (gemaku memikat), Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, Nenny Kencanawati mengajak para orang tua untuk bisa mengalihkan kebiasaan anak-anak menjadi gemar membaca berbagai buku yang berkualitas.

“Kita bisa menemukan buku bacaan yang berkualitas di perpustakaan sekolah, daerah, OPD, perguruan tinggi, taman bacaan ataupun pondok pesantren. Fasilitas sudah tersedia, tinggal kita refresh kembali agar minat baca khususnya pada anak-anak meningkat,” tuturnya pada Rakcer, Kamis (15/12) di Gedung NU Center Sumber.

Pihaknya sadar betul bahwa upaya untuk meningkatkan minat baca pada anak tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan peranan para orang tua.

Sebab orang yang paling dekat dan mengetahui kondisi anak adalah orang tua.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan tersebut pihaknya sengaja mengundang seluruh kader PKK se-Kabupaten Cirebon untuk diberikan bekal. Agar para orang tua tahu bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada anak.

“Kita sengaja undang ibu-ibu PKK, karena anak dominan dekat dengan ibu. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, para orang tua bisa mengarahkan anak agar terbiasa membaca. Misalnya sebelum anak tidur, ibu dongengkan dulu. Sehingga anak itu tidur bukan karena gadget di tangan tapi karena cerita sang ibu yang berkualitas,” sambungnya.

Dalam memilih buku bacaanpun, sambungnya, para orang tua dan anak-anak harus berhati-hati. Pasalnya banyak buku bacaan yang belum pantas di konsumsi anak tapi bisa didapatkan dengan mudah.

“Anak kita jangan hanya kenal sama supermen, betmen dan tokoh animasi lainnya. Maka dari itu berikan buku bacaan yang berkualitas, misalnya mengenai sejarah, tokoh-tokoh pahlawan dan kekayaan budaya kita,” terang Nenny.

Disinggung berapa presentase minat baca anak, Nenny menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan kajian dan hasilnya baru bisa diketahui tahun depan.

Namun demikian kajian secara nasional maupun internasional yang sudah keluar hasilnya cukup memprihatinkan.

“Dengan massifnya gerakan seperti ini di Jawa Barat, kita berharap agar Jabar yang memiliki penduduk cukup besar ini mampu memberikan kontribusi terhadap kondisi nasional,” harapnya.
Pantauan wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, pada kegiatan tersebut, hadir ratusan perwakilan guru, pesantren dan PKK. Serta puluhan pelajar dari berbagai sekolah. Terdapat juga stand-stand yang menampilkan kreativitas siswa dari masing-masing sekolah. (ari)

Sumber: