Ririn Karina Nuraeni, Ketagihan Ikut Riset Internasional

Hasilnya, penelitian mojang asal Kuningan ini kerap didaftarkan untuk riset tingkat internasional.
“Sebenarnya ini awal dari rasa penyesalan karena saya baru mengikuti konferensi internasional di semester akhir kuliah. Akhirnya setelah mengikuti konferensi tersebut saya merasa ketagihan,” ungkapnya kepada Rakcer, kemarin.
Manurutnya, banyak keunggulan saat mengikuti riset di konferensi tingkat internasional. Selain pengalaman yang berbeda, Ririn juga semakin terlatih dalam dunia riset akademis.
“Saat itu saya baru saja menyelesaikan skripsi saya lalu pembimbing saya menyarankan untuk mendaftarkan diri sebagai presenter (pembicara, red) di konferensi internasional di Bandung namanya The Eight International Conference of Applied Linguistics,” kenangnya.
Setelah yakin dengan penelitiannya, hasil manis dia dapatkan karena penelitiannya berhasil tembus untuk diikutkan dalam konferensi tersebut.
Ririn mendorong, penelitian bukan hanya sekadar pemenuhan tugas kuliah. Jika mau kerja keras, kata perempuan berjilbab ini, lewat penelitian bisa dapat banyak hal baru.
“Saya rasa meniadi presenter dalam sebuah konferensi adalah hal yang harus dipenuhi. Katakan saja bahwa mengikuti konferensi sebagai ajang untuk perbaikan gizi akademik karena belajar untuk meningkatkan kualitas akademik tak melulu ada dalam kelas,” pungkasnya. (wan/mgg)
Sumber: