Tokoh Golkar Tak Punya Nyali Rebut Posisi
INDRAMAYU - Musyawarah Daerah (Musda) IX DPD Partai Golkar Indramayu memilih secara aklamasi H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST sebagai ketua DPD Golkar Indramayu, Rabu (14/9).
Pelaksanaan musda yang berlangsung di Asrama Haji Indramayu itu sejak pembukaan sudah mengisyaratkan tidak ada figur lain yang menjadi pesaing Daniel.
Terpilihnya Daniel yang merupakan figur incumbent sudah diprediksi sebelumnya. Meski demikian sempat muncul sejumlah nama dalam bursa calon ketua DPD Golkar Indramayu tersebut.
\"Proses musda melalui tahapan-tahapan yang sudah menjadi ketentuan. Prosesnya cepat karena aklamasi,\" jelas Ketua Organizing Commite (OC) Musda IX Golkar Indramayu, Syaefuddin.
Sementara Daniel Mutaqien mengatakan, terpilih kembali dirinya merupakan bagian dari amanah kader yang harus dijalankan secara baik.
Namun suksesi program kerja dan rencana target yang harus dicapai tetap harus dilakukan bersama-sama.
\"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk kembali memimpin Golkar di Indramayu. Saya ini bukan apa-apa dan siapa-siapa tanpa kader,\" ungkapnya.
Ia berjanji, dalam kepemimpinannya nanti akan memperbaiki kekurangan periode sebelumnya.
Sehingga kebesaran dan kekuatan Golkar tidak hanya dipertahankan, tapi mampu untuk lebih ditingkatkan. Apalagi kebesaran Golkar di Indramayu tidak terlepas dari peran, andil, dan perjuangan para tokoh maupun figur sentral seperti H Irianto MS Syafiuddin.
\"Kebesaran Golkar di Indramayu bukan tanpa proses, tapi ada proses panjang dan kendala yang dihadapi. Dan kedepan ada tantangan yang berat, dan apa yang harus dilakukan lebih besar cakupan maupun hal lainnya. Mari pertahankan Indramayu sebagai benteng Golkar,\" tegasnya.
Sementara Ketua DPD Golkar Jawa Barat, H Dedi Mulyadi SH menaruh harapan besar kepada pengurus baru DPD Golkar Indramayu.
Ditambah lagi banyaknya pengambil kebijakan yang notabene merupakan kader Golkar. Sehingga capaian program kerja dan target akan lebih mudah didapatkan.
Selain itu, kemenangan dalam setiap agenda politik dibutuhkan sikap dan semangat juang yang tinggi. Serta menghindari berbagai hal yang akan menghalangi dan menimbulkan surutnya soliditas.
\"Kalau ingin menang jangan bertengkar dengan teman, karena menang itu butuh kebersamaan dan konsolidasi. Dan kalau sudah menang jangan puas dulu, tapi bagaimana kemampuan mengelola kemenangannya,\" tandasnya. (tar)
Sumber: