Kok Sulit Amat Cari Pemenang Tender?
CIREBON - Lelang tender Rp96 miliar terancam batal. Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan infrastruktur itu sudah tiga kali dilelang namun sampai saat ini belum ada pemenangnya.
Batas proses lelang yang tadinya selesai pada Senin (25/7) diundur hingga Rabu (27/7).
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Cirebon, Chandra Bima kepada Rakyat Cirebon melalui sambungan telepon, Senin (25/7).
\"Nanti 27 Juli batas lelangnya mas, sejauh ini masih dalam proses lelang,\" ungkapnya.
Lelang proyek perbaikan infrastruktur jalan yang menelan anggaran hingga Rp96 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat itu masih tetap diserbu oleh peserta lelang. Kendati sudah tiga kali digelar proses lelang. Peserta lelang pun mayoritas dari luar daerah.
\"Ya yang dari sininya juga ada. Kita juga memberitahu ketika mereka gagal diproses lelang yang pertama dan kedua itu kekurangannya apa. Kaya ujian saja agar mereka melengkapi,\" katanya.
Dari proses lelang pertama hingga yang ketiga kalinya ini, menurut Chandra, peserta lelang tetap antusias.
Sebenarnya, sambung Chandra, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sudah membolehkan untuk melakukan menunjuk langsung (Juksung) untuk pelaksanaan proyek perbaikan infrastruktur jalan itu.
\"Ya kalau lelang ketiga ini gagal lagi dan tak mau juksung. Ya, dilelang lagi,\" cetusnya.
Namun, jika proyek tersebut dilelangkan kembali, maka tak cukup waktu untuk merealisasikannya. Karena, jika proyek tersebut dilelang, maka pengerjaannya dilakukan pada 2017 mendatang.
Sedangkan, anggaran DAK tersebut peruntukannya untuk pengerjaan ditahun 2016.
\"Gak bisa kalau 2017 sih, harus sekarang,\" tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Yudi Wahono mengatakan, pengerjaan proyek insfrastruktur jalan di lima kecamatan itu sempat mengalami kegagalan dua kali.
Namun pada proses lelang ketiga ini akhir Juli akan diketahui pemenang lelangnya.
“Saat ini anggaran DAK sebesar Rp96 miliar sedang proses evaluasi dan pemilihan. Pada akhir bulan Juli nanti akan diumumkan pemenang lelangnya. Setelah mendapatkan pemenang proyek DAK itu nanti akan diberikan tenggang waktu pengerjaan sekitar 135 hari, dan akhir tahun pasti selesai,” ungkap Yudi Wahoyo.
Saat dikonfirmasi terkait adanya kendala tentang persyaratan untuk pengaturan lalulintas (lalin), sehingga membuat sulit menemukan pemenang lelang.
Dirinya menyebutkan bahwa terkait dengan kendala pengaturan lalin, pihaknya akan mengundang dari kepolisian dan Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinkom) untuk mengatur jalan agar tidak terjadi kemacetan terlalu parah.
“Apabila sudah diketahui pemenang lelangnya, anggaran DAK itu akan segera dikerjakan. Dari mulai pengaspalan, perbaikan jalan, betonisasi, drainase, jembatan.
Menurutnya, ada sekitar 10 pembangunan jembatan yang masuk dalam DAK tersebut.
Apabila akhir Juli masih belum ditemukan pemenang lelang, maka tahun depan akan dimulai lagi proses lelangnya,” tandasnya.
Sementara itu pengusaha jasa kontruksi Nurhaedi menilai jika molornya proyek Rp96 Miliar maka yang dirugikan masyarakat. Menurutnya, Pemkot mesti tegas dan transparan dalam hal lelang Rp96 M karena saat ini sangat emergency pembangunan infrastruktur.
Pihaknya pun mempertanyakan molornya pemenang tender.
“Ada apa ini sampai tiga kali lelang? Saya kira banyak pengusaha yang berkompeten kenapa harus dipersulit. Kan pembangunannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, coba lihat di daerah Kalijaga itu jalan rusak parah,” cetusnya. (man)
Sumber: