Harga Cabai Merah Merangkak Naik

Harga Cabai Merah Merangkak Naik

Di Pasar Tradisional Harga Sembako Belum Stabil

PEKALIPAN – Harga sejumlah bahan pokok pasca Lebaran di pasar Induk Jagasatru masih tinggi. Bahkan, hanya berselang sehari saja, harganya bisa berubah.
\"pedagang
Pedagang cabai. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon

Salah satunya bawang merah. Setelah beberapa hari mengalami kenaikan harga hingga mencapai Rp40 ribu per kilogram, selang dua hari, harga bawang merah kembali turun di angka Rp35 sampai Rp38 ribu per kilogramnya.

Salah satu pedagang bawang merah di pasar Jagasatru, Nuril mengatakan, harga kebutuhan pokok di pasar Jagasatru belum stabil. Jenis bawang merah salah satu yang paling sering mengalami perubahan harga.

“Harga bawang merah saat ini Rp38 ribu per kilogram,  baru turun dua hari. Sebelumnya, harganya bisa sampai Rp40 ribu per kilogram,” ungkap Nuril kepada Rakcer di kiosnya sembari menunggu pembeli, Kamis (21/7).

Menurutnya, berbeda dengan cabai malah mengalami kenaikan harga. Cabai hijau panjang sempat dijual Rp6 ribu per kilogram.

“Namun, kini harganya naik menjadi Rp8 ribu per kilogramnya. Hal tersebut juga berlaku untuk cabai merah panjang dan cabai rawit,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang cabai di pasar yang sama, Jojo juga membenarkan harga cabai saat ini sedang mengalami kenaikan.

“Cabai besar merah naik Rp15 ribu per kilogram dari harga Rp11 per kilogramnya. Kalau cabai hijau Rp8 ribu per kilogram, sebelumnya Rp6 ribu saja per kilogramnya,” ujar Jojo.

Ia menambahkan, khusus cabai rawit kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. Saat ini di kios Jojo, si pedas dijual Rp11 ribu, atau naik seribu rupiah dari sebelumnya.

Lain halnya jenis sayuran, seperti tomat, kol, kentang, wortel, dan buncis  tidak mengalami perubahan harga sejak naik beberapa hari lalu.

Menurut pedagang sayur-mayur di Jagasatru, Musni, harga barang dagang masih bertahan di harga semula.

“Harga masih stabil untuk tomat Rp4 ribu per kilogramnya. Kalau yang lain ada kol, wortel, kentang dan buncis tidak mengalami kenaikan normal saja,” jelasnya. (wan/mgg)

Sumber: