H-10 Lebaran Harus Tempati Pasar Darurat

H-10 Lebaran Harus Tempati Pasar Darurat

Disperindag Keluarkan Kebijakan Baru, Pedagang Khawatir dengan Keamanan 

SUMBER – Sejumlah pedagang Pasar Pasalaran menolak pindah ke pasar darurat di eks Terminal Weru.
\"eka
Eka Hamdani beri keterangan. Foto: Ari/Rakyat Cirebon

Mereka beralasan, selain belum ada jaminan keamanan juga tidak adanya modal untuk membangun kios dan los sendiri.

Kondisi itu, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon mengeluarkan kebijakan baru. Yang semula pedagang diharuskan menempati pasar darurat pada 14 Juni lalu, kini diperpanjang hingga H-10 Lebaran.

“Ada kebijakan baru menyangkut penempatan pedagang Pasalaran di pasar darurat. Yakni selambat-lambatnya pada H-10 lebaran,” ungkap Kepala Disperindag, Erry Achmad Husaeri melalui Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, H Eka Hamdani, kemarin (6/15).

Masih disampaikan Eka, sapaan akrab Eka Hamdani, kebijakan tersebut sudah disosialisasikan pada para pedagang beberapa waktu lalu.

Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga, diantaranya Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

“Kami sudah sampaikan pada para pedagang Pasar Pasalaran, untuk segera menempati pasar darurat. Diharapkan para pedagang bisa secepatnya menempati pasar darurat, sebab jika tidak dikhawatirkan akan menghambat arus mudik lebaran nanti,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Cakra Susesno mengakui, perlu adanya penambahan fasilitas di lokasi pasar darurat Pasalaran.

“Memang harus dilengkapi fasilitas umum, kemudian dari segi keamanan juga harus terjaga,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikan Cakra, terkait untuk pemagaran, MCK dan fasilitas lainnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindag. Berapa anggaran yang akan dibutuhkan untuk kemudian diupayakan.

“Sebenarnya pasar darurat kita juga ingin bangunkan, tapi kesepakatan. Pedagang ingin buat sendiri, ya sudah tinggal kita pikirkan fasilitas lainnya saja,” ungkap Cakra.

Disinggung mengenai anggaran untuk pengurugan tempat relokasi Pasar Sumber, dijelaskan Cakra, karena anggaran tersebut tidak jadi dipakai maka bisa dialokasikan  untuk yang lain.

“Anggaran itu nanti untuk Pasar Sumber, karena awalnya untuk pengurugan tempat relokasi. Kita akan upayakan untuk pembangunan fasilitas di pasar darurat untuk pedagang Pasar Pasalaran,” imbuhnya. (ari)

Sumber: