Gedung KNPI Disewakan ke Matahari Mall?
KUNINGAN – Kabar mencengangkan datang dari DPD KNPI Kuningan. Hal itu karena diduga gedung milik para pemuda tersebut disewakan untuk Matahari Mall oleh pengurusnya.
Sontak saja, sesama pengurus DPD KNPI pun terkesan berbeda pemahaman, sehingga diantaranya meminta agar hal tersebut dilakukan secara transparan.
“Saya kira penyewaan gedung KNPI kepada pihak Matahari Mall tanpa transparansi itu sangat ironi karena tanpa melalui rapat pengurus. Kenapa ketika ada penyewaan Matahari Mall semua pengurus tidak tahu, pengurus yang tahu hanya segelintir orang saja. Ini ada apa dengan KNPI. Apakah KNPI sekarang sudah mementingkan kelompok-kelompoknya atau memang punya kepentingan yang lain? Sangat ironis dengan semangat kebersamaan yang selama ini sudah dibangun oleh pengurus KNPI yang ada sekarang,” ketus Wakil Bendahara DPD KNPI Kuningan, Adang Romadhona SPd kepada sejumlah media, kemarin (23/5).
Kendati sebagai bagian dari kepengurusan DPD KNPI di posisi Wakil Bendahara, Adang mengaku dirinya sama sekali tidak tahu menahu soal penyewaan gedung Pemuda tersebut kepada Matahari Mall yang saat ini ramai diperbincangkan.
“Saya sebagai Wakil Bendahara pun tidak tahu sama sekali, bahkan waktu gedung KNPI disewa oleh Depag pun tidak tahu berapa jumlah sewanya kepada KNPI. Isunya sih Rp120 juta sewa dari Depag, tapi sampai sekarang saya tidak tahu berapa jumlah rupiah yang diberikan Depag kepada KNPI,” ucapnya.
Menurutnya, jika hal itu tidak segera diklarifikasi, dirinya sangat khawatir akan menjadi masalah yang sangat besar kedepan kalau memang pengurus tidak segera menyampaikan apa-apa yang sudah disepakati antara pihak Matahari Mall dengan pihak pengurus KNPI.
Adang pun mengakui pekan kemarin Komisi II DPRD telah memanggil DPD KNPI untuk meluruskan terkait dengan pengelolaan gedung DPD KNPI.
“Kemarin ada surat dari DPRD menanyakan tentang KNPI, tapi yang datang ke DPRD justru orang yang tidak tahu. Artinya ini sangat ironis, yang tahu malah diam-diam saja dan yang tidak tahu malah pro aktif ingin memberikan yang terbaik untuk KNPI. Kalau memang seperti ini, KNPI ke depan saya kira tidak usah lama lagi akan hancur dengan ketidakterbukaan ini,” katanya.
Lebih lanjut pria yang saat ini tercatat sebagai pengurus DPD PAN Kuningan ini mengungkapkan, dalam berbagai kegiatan KNPI yang diketahuinya selama ini hanyalah yang tampil itu-itu saja tanpa melibatkan orang lama yang aktif.
Hal itu membuat dirinya sangat sedih sebagai pemuda Kuningan, mengingat KNPI adalah Ormas dan tempatnya OKP dalam bernaung untuk mengadakan kegiatan.
“KNPI ini adalah Ormas dan OKP dalam bernaung untuk melakukan kegiatan, sekarang malah seolah-seolah menjadi mall sementara. Lalu dimana kegiatan-kegitan pemuda akan dilakukan kalau gelanggang pemudanya sudah di komersilkan yang notabene sekarang oleh Matahari Mall?,” Tanya Adang.
Maka dari itu, Adang kembali mengimbau agar persoalan tersebut segera diluruskan oleh pengurus.
Dirinya berani berbicara seperti itu karena ingin memberikan yang terbaik untuk KNPI, mengingat jika tidak ada yang mengingatkan maka siapa lagi menurutnya yang akan mengingatkan diantara sesama pengurus KNPI.
KNPI, masih kata Adang, merupakan organisasi kepemudaan dan bukan perusahaan. Ia pun tidak tahu siapa yang mempunyai ide gedung KNPI disewakan kepada Depag maupun kepada Matahari Mall yang saat ini sudah berjalan.
“Jujur saja, percikan ini muncul dari pengurus harian, seperti ketua, sekretaris dan bendahara karena selain pengurus harian tidak ada yang tahu. Tapi benar atau tidaknya, saya tidak tahu. Yang jelas yang lebih berkompeten di bidang ini adalah bendahara (Dani Rahman Hakim, red). Walaupun saya wakil bendahara, tapi saya tidak tahu,” tandas pria yang juga bekerja di RSU Kuningan Medical Centre (KMC) itu.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Cecep Hendie ST, saat dihubungi Rakcer via telepon selulernya, yang bersangkutan mengaku saat ini sedang berada di Jakarta.
Ia berjanji akan memberikan keterangan saat tiba dari Jakarta Kamis mendatang. “Saya lagi di Jakarta dulu nih. Nanti aja hari Kamis kalau saya ada di Kuningan,” singkat Cecep. (muh)
Sumber: