Gus Dur Turut Populerkan Pindang Gombyang

Gus Dur Turut Populerkan Pindang Gombyang

INDRAMAYU - Selain  dikenal sebagai kota mangga, Kabupaten Indramayu juga  kaya akan budaya khas pesisir pantai utara. Pengaruh itu pun rupanya melekat pada kuliner khas wong Dermayu. Dari sekian banyak kuliner khas Indramayu, pindang gombyang adalah masakan yang paling diburu oleh para pencinta kuliner. Pindang gombyang akan menggugah selera karena kaya akan rasa.
\"pindang
Pindang Gombyang khas Indramayu. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Pindang gombyang merupakan salah satu makanan khas masyarakat pesisir Indramayu yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Kuliner ini mirip dengan gulai, yang berbeda adalah penggunaan ikan manyung sebagai bahan dasar utamanya. Sajian kuliner ini sangat lezat dengan paduan bumbu rempah-rempah yang khas.

Kuliner pindang gombyang ada yang berkuah bening ataupun keruh karena kuahnya dicampur kemiri yang sudah dihaluskan. Rasa pedas, kecut, asin, dan manis menyelimuti kepala ikan manyung. Rani Melinda. Salah satu pemudi yang pernah menikmati masakan pindang gombyang mengatakan.

Awalnya ia tidak mengetahui masakan pindang gombyang,  baik dari bentuk ataupun rasanya. Namun, begitu  ia mengetahui kuliner pindang gombyang, dikira olehnya masakan tersebut pasti berbau amis.

Ketika ia menyantap masakan tersebut sempat dibuat keget ketika mencicipi masakan pindang gombyang. Pasalnya, bau amis pada masakan pindang gombyang yang sempat ia pikirkan ternyata tidak terlalu amis. “Bumbu rempahnya mengalahkan bau amis ikan,” ungkapnya.

Pengamat budaya dan kuliner Indramayu, Supali Kasim mengungkapkan, gombyang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan Indramayu yang pertama memopulerkannya. Dahulu, ikan manyung pada gombyang tersaji utuh.

Namun, mengapa sekarang hanya kepala ikan manyung yang disajikan, tidak beserta tubuhnya? Rupanya, tubuh ikan lebih bernilai bila diasinkan (gesek) yang terkenal dengan sebutan jambal roti.

\"Kepalanya saja ketika industri ikan gesek (asin) mengalami lonjakan permintaan yang terkenal dengan jambal roti tahun 1980-an,\" tuturnya. Hidangan laut ini semakin populer tahun 1990-an akhir ketika warung-warung makan dengan menu ikan laut semakin banyak.

\"Terangkat kembali pada 90-an akhir setelah seafood mulai booming ketika Gusdur terpilih jadi presiden dan merayakannya dengan menyantap hidangan laut di Muara Angke Jakarta,\" ucapnya.

Di Indramayu, menu pesisir ini awalnya hanya tersedia di rumah makan yang dekat dengan Tempat Pelelangan Ikan Karangsong, Kecamatan Indramayu. Dari segi rasa, gombyang menjadi makanan favorit karena dari segi bumbu campurannya banyak dan ramai rasanya.

\"Ada pedas, asin, manis, dan kecut. Semua rasa masuk. Kenapa bumbu itu banyak rasanya tak lain untuk mengimbangi bau anyir ikan manyung,\" kata Supali. Perpaduan bumbu menjadi simbol akulturasi budaya Indramayu dan luar Indramayu. Dengan kreasi dan inovasi, masakan tersebut kini menjadi ikon kuliner Indramayu yang terkenal.

Bagi pelancong yang melintasi jalur pantura Indramayu, hidangan tersebut tersedia di setiap rumah makan di sepanjang jalan nasional tersebut. Bahkan, menu tersebut sudah hadir di berbagai daerah lain, seperti Cirebon, Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta. (yan/mgg)

Sumber: