Bahaya ! Bermain Layang-layang Dibawah Sutet

Bahaya ! Bermain Layang-layang Dibawah Sutet

SOSIALISASI. Petugas Line Walker dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) PLN Cirebon, Karyo saat memberikan penjelasan kepada anak-anak terkait bahaya bermain layang-layang di bawah Sutet. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.IDBermain layang-layang memang menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak. Sayangnya, kegiatan tersebut kerap dilakukan di lokasi yang membahayakan. Seperti di sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya infrastruktur kelistrikan menjadi perhatian serius bagi PLN. Petugas Line Walker dari Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) PLN Cirebon pun melakukan upaya preventif mencegah terjadinya kecelakaan akibat dari Bermain layang-layang.

Sosialisasi langsung dilakukan dengan pendekatan persuasif terhadap sekelompok anak-anak yang kedapatan Bermain layang-layang di bawah jalur SUTET 500 kV. Tepatnya di wilayah Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon.

Petugas Line Walker, Karyo, menjelaskan bahwa Bermain layang-layang di dekat jaringan transmisi sangat berisiko tinggi. Aktivitas ini bukan hanya dapat mengganggu pasokan listrik, tetapi juga mengancam keselamatan jiwa para pemainnya.

“Kami menemukan beberapa anak sedang Bermain layang-layang di area yang sangat dekat dengan jalur kabel. Ini sangat membahayakan karena tali layang-layang bisa menyentuh kabel atau bahkan menyebabkan korsleting listrik,” ujarnya.

Diketahui, SUTET 500 kV adalah saluran transmisi udara bertegangan ekstra tinggi. Mengalirkan listrik sebesar 500.000 volt dari pembangkit ke gardu induk di berbagai wilayah. Kontak langsung maupun tidak langsung dengan kabel ini sangatlah berbahaya.

"Misalnya melalui benang layang-layang yang basah atau mengandung serat logam. Itu dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Bahkan berisiko bisa menimbulkan ledakan dan tersengat aliran listrik tegangan tinggi," terangnya.

Oleh karenanya, terang Aryo--sapaan akrabnya, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya anak-anak dan orang tua, untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar jalur SUTET. Edukasi mengenai bahaya listrik, menurutnya, perlu ditanamkan sejak dini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami berharap peran aktif dari orang tua dan perangkat desa untuk terus mengedukasi anak-anak agar tidak bermain di dekat jaringan transmisi,” tambah Aryo.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program preventif PLN dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan serta mencegah potensi kecelakaan akibat aktivitas masyarakat di sekitar infrastruktur listrik.

PLN UIT JBT juga mengingatkan, masyarakat bisa ikut berpartisipasi menjaga keamanan aset kelistrikan negara. Caranya melaporkan jika menemukan aktivitas berbahaya di sekitar jalur SUTET. Misalnya seperti Bermain layang-layang, mendirikan bangunan, atau menanam pohon tinggi di area Right of Way (ROW) transmisi.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas kami. Mari kita bersama-sama menjaga aset kelistrikan demi kelancaran pasokan listrik nasional,” tutup Aryo. (zen)

Sumber: