Gempar! Bunga Bangkai Muncul di Area Pemakaman, Warga Talun Berbondong-Bondong Datang

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID — Warga Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, digemparkan dengan kemunculan bunga bangkai yang tiba-tiba tumbuh di area Pemakaman Mbah Musa Mahar Sidiq Wanantara.

Fenomena langka ini langsung menyedot perhatian warga setempat maupun dari luar desa. Ketua RT 11 Blok Wanantara, Sulaeman, mengatakan bunga tersebut pertama kali ditemukan warga yang sedang membersihkan area pemakaman, kemarin.

BACA JUGA:Kegiatan Reses Anggota DPRD Kota Cirebon Anton Octavianto, Warga Harjamukti Sampaikan Usulan Program Rutilahu

“Menurut cerita warga, saat pembersihan makam tiba-tiba terlihat ada bunga bangkai muncul. Ini baru pertama kali terjadi di wilayah sini,” ujarnya.

Bunga bangkai tersebut memiliki tinggi sekitar 50 sentimeter dan lebar 60 sentimeter. Meski dikenal beraroma menyengat, Sulaeman menyebut aromanya tidak terlalu kuat.

BACA JUGA:Belasan Purna Pekerja Migran di Cirebon Ikuti Pelatihan Tata Boga untuk Kembangkan Kemandirian Ekonomi

“Sudah sekitar enam hari sejak muncul. Saya tidak menyangka bunga langka bisa tumbuh di sekitar pemakaman,” katanya.

Tak sedikit warga yang datang sekadar untuk melihat wujud bunga tersebut. Bahkan, pengunjung dari luar desa mulai berdatangan. Salah satunya Ahmad Fatin, warga Desa Wanasaba Kidul.

BACA JUGA:Menag Lakukan Kick Off Hari Guru Nasional 2025 dari UIN Siber Cirebon: Guru Penyalur Cahaya Bagi Jiwa Manusia

“Saya datang sendiri setelah melihat kabar di grup WhatsApp. Selama ini hanya melihat di TV, makanya penasaran. Begitu lihat langsung, terkejut juga tapi rasanya jadi hiburan,” ujarnya.

Menurut Fatin, banyak warga yang datang tidak hanya untuk melihat bentuk fisik bunga, tetapi juga merasakan aroma menyengat khas bunga bangkai.

BACA JUGA:Dua Bank Daerah di Kabupaten Cirebon Segera Merger

BACA JUGA:DPRD Kabupaten Cirebon Bentuk Empat Pansus Bahas Raperda Strategis

Bunga yang tumbuh di sisi barat area pemakaman itu tampak berwarna kecoklatan dengan kelopak yang melebar. Meski mulai layu, bunga tersebut masih berdiri tegak. Lokasinya berada tak jauh dari makam sesepuh desa, Mbah Musa Mahar Syushidik.

Meski aromanya tajam, warga justru memanfaatkan momen langka itu untuk berswafoto dan membuat konten. Fenomena ini menjadi cerita unik yang jarang terjadi di Kecamatan Talun. (zen)

Sumber: