Belasan Purna Pekerja Migran di Cirebon Ikuti Pelatihan Tata Boga untuk Kembangkan Kemandirian Ekonomi

Belasan Purna Pekerja Migran di Cirebon Ikuti Pelatihan Tata Boga untuk Kembangkan Kemandirian Ekonomi

Para Purna Pekerja Migran Indonesia di Kota Cirebon sedang membuat olahan kue.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Puluhan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kota CIREBON mengikuti pelatihan membuat aneka makanan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Tata Boga Esti Handayani pada Rabu (12/11). Kegiatan ini digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota CIREBON sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap peningkatan ekonomi dan pemberdayaan mantan Pekerja Migran di Kota CIREBON.

Salah satu peserta, Rosalina Mursid, mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mantan TKI yang pernah bekerja selama belasan tahun di sektor perhotelan di Hong Kong dan Bahrain itu merasa pelatihan ini menjadi bentuk pengakuan pemerintah atas perjuangan para pekerja migran

“Selama ini saya belum pernah mendapat rekognisi dari pemerintah sejak pulang dari luar negeri. Dengan adanya program ini, saya merasa dihargai dan bisa mengembangkan keterampilan lain,” ungkap Rosalina.

Rosalina juga menilai pelatihan ini bukan sekadar meningkatkan kemampuan kuliner, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama purna pekerja migran di Kota Cirebon.

“Saya bisa bertemu teman-teman sesama mantan pekerja migran. Kami saling memberi semangat dan berbagi pengalaman. Ini sangat berharga bagi kami,” tambahnya.

Bagi para purna pekerja migran di Kota Cirebon seperti Rosalina, pelatihan tata boga ini bukan hanya kesempatan untuk belajar, tetapi juga langkah awal menuju kemandirian.

“Di luar negeri, jajanan Indonesia itu jarang. Dengan keterampilan ini, kami bisa buat sendiri, bahkan bisa buka usaha di sini atau kalau kembali ke luar negeri nanti,” tutupnya sambil tersenyum.

Kegiatan pelatihan Tata Boga ini diselenggarakan secara gratis selama tujuh hari, diikuti oleh 16 peserta perempuan yang mayoritas merupakan purna pekerja migran. Peserta mendapatkan pelatihan pembuatan aneka jajanan, pastry, hingga dekorasi makanan.

Ketua Tim Penempatan Pekerja Luar Negeri Disnaker Kota Cirebon, Muhamad Yani menjelaskan, program ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam mendukung keberlanjutan ekonomi mantan pekerja migran setelah kembali ke tanah air.

“Tidak semua yang bekerja di luar negeri itu sukses setelah pulang. Ada yang ekonominya kembali seperti semula. Karena itu pemerintah hadir untuk membantu mereka agar tetap bisa berkehidupan layak melalui wirausaha,” jelas Yani.

Menurutnya, pelatihan tata boga menjadi salah satu langkah strategis agar para purna PMI dapat berdaya secara ekonomi, baik dengan membuka usaha sendiri maupun bekerja di sektor kuliner seperti restoran dan katering.

“Harapan kami setelah pelatihan ini, peserta bisa berjualan dari rumah atau membuka usaha kuliner sendiri. Minimal, kehidupannya bisa stabil,” tambahnya.

Pemilik LKP Tata Boga Esti Handayani, Esti Handayani menyampaikan, lembaganya telah berdiri lebih dari 60 tahun dan rutin bekerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Tenaga Kerja.

“Kami ingin ibu-ibu ini punya keterampilan agar bisa membantu ekonomi keluarga. Selain belajar membuat makanan, mereka juga diajarkan tentang dekorasi, penyajian, dan cara menjual produk,” tutur Esti.

Sumber: