Dukungan Warga dan Pedagang, Pembongkaran Lapak PKL di Sungai Sukalila Kota Cirebon Sukses Dilaksanakan

Dukungan Warga dan Pedagang, Pembongkaran Lapak PKL di Sungai Sukalila Kota Cirebon Sukses Dilaksanakan

MANFAAT. Sejumlah warga sedang mengais puing-puing bangunan bekas lapak di Kalibaru Utara, Kota Cirebon, Selasa (16/12).-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang bantaran Sungai Sukalila mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari warga sekitar hingga pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan tersebut.

Ketua RW 03 Pagongan Barat, Kaelani menyampaikan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam melakukan pembongkaran lapak PKL di Sungai Sukalila. Karena dinilai membuat kawasan menjadi lebih tertata dan lapang.

“Kalau dari pihak kami mengikuti kebijakan pemerintah. Kalau memang diperlukan dan tujuannya untuk penataan, ya jadi lebih lega. Apalagi rencananya mau dibuat taman, itu bagus untuk pemandangan kota,” ujarnya, Selasa (16/12).

Ia juga membantah anggapan bahwa kawasan Sukalila Selatan rawan tindak kejahatan. Menurutnya, kondisi lingkungan masih terbilang aman.

“Kalau menurut saya enggak rawan. Jadi ya kami dukung,” tambahnya.

Sementara itu, Via, seorang pedagang makanan di kawasan Kalibaru Selatan, mengaku telah berjualan di lokasi tersebut selama kurang lebih tiga tahun. Ia mengetahui adanya rencana pembongkaran lapak PKL di Sungai Sukalila setelah melihat surat peringatan yang ditempel di depan lapaknya beberapa minggu lalu, usai dirinya pulih dari operasi.

“Waktu saya mau jualan lagi, sudah ada surat peringatan pertama. Dikasih waktu tiga hari, lalu berlanjut sampai akhirnya pembongkaran,” ungkapnya.

Ia mengaku pembongkaran lapak PKL di Sungai Sukalila secara mandiri cukup memberatkan dari sisi biaya. Untuk ongkos tukang dan angkutan saja, ia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp5 juta, belum termasuk biaya sewa tempat baru.

“Itu baru biaya angkut sama tukang, belum sewa tempat lagi. Sangat memberatkan,” katanya.

Meski demikian, Via menyatakan tetap mendukung program pemerintah dalam rangka penataan kota dan sungai, agar ke depan lebih baik. Terkait rencana relokasi ke Pasar Pagi sesuai instruksi walikota, Via menilai lokasi tersebut kurang sesuai dengan kebutuhan usahanya.

“Kalau untuk saya pribadi kurang memungkinkan, karena butuh tempat yang agak luas dan parkirnya harus dekat. Kalau di atas, menurut saya kurang pas,” jelasnya.

Saat ini, Via berencana untuk sementara waktu beristirahat di rumah sambil membenahi sisa-sisa lapak yang telah dibongkar. Ia berharap dapat menemukan lokasi baru yang lebih legal dan tidak jauh dari pelanggan lamanya.

Di sisi lain, pembongkaran lapak PKL di Sungai Sukalila juga dimanfaatkan oleh sebagian warga. Rendi, salah seorang warga setempat, mengaku setuju dengan pembongkaran tersebut karena puing-puing bangunan bekas lapak dapat dimanfaatkan dan dijual kembali.

“Lumayan, puing-puing ini bisa dijual untuk nambah kebutuhan ekonomi,” ujarnya.

Pembongkaran lapak PKL di Sungai Sukalila merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menata kawasan sungai dan memperbaiki wajah Kota Cirebon. (its)

Sumber:

Berita Terkait