Akan tetapi, saat di perbatasan, kekuatan musuh lebih besar, sehingga mereka mundur ke daerah gerilya. Masyarakat pun dievakuasi ke wilayah penyelamatan di Argasunya.
"Skenarionya musuh turun dari Kuningan, berupaya merebut kota Cirebon. Kemarin kita hadang musuh sebelum masuk ke kota. Karena kekuatan musuh kuat daripada kita, kita mundur ke daerah gerilya, disitu kita melaksanakan penghadangan-penghadangan patroli musuh yang berusaha mencari posisi kita," tutur Robil.
BACA JUGA:Mulai 30 Agustus, Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Booster
Singkat cerita skenario, musuh berhasil menguasai dua objek vital, yakni Balaikota dan Pelabuhan, kemudian pasukan gerilyawan pun melakukan penyerbuan.
"Nah setelah musuh mendapat tekanan dari dunia luar, karena ternyata pemerintahan kita msih ada, sehingga musuh dapat tekanan dari dunia luar. Hari ini kita rebut kembali titik-titik yang sudah dikuasai musuh," kata Robil.
Pada latihan ini serentak dilakukan di wilayah jajaran Korem 063/ SGJ ini, pusatnya dilakukan di Kuningan, dan ditinjau langsung oleh Pangdam III/ Siliwangi.
Latihan ini pun sengaja melibatkan TNI-Polri, instansi pemerintahan seperti Kesbangpol, Dinas Kesehatan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah, hingga ormas dan OKP.
BACA JUGA:KIB Kota Cirebon Satu Panggung
"Rangkaian cerita, atau skenario dari latihan ini, apabila kita di wilayah mengalami situasi darurat, dimana terjadi invasi atau agresi dari negara lain, dan menguasai wilayah kita, apa yang perlu kita lakukan. Itulah simulasi itu yang kita lakukan," tutup Robil.