RAKYATCIREBON.ID, KUNINGAN - Dosen Unisa Kuningan menggelar berbagai pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas santri. Gelaran program itu diawali dengan pelatihan Bahasa Inggris.
Selain pelatihan Bahasa Inggris, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di pondok pesantren salafiyah Tsamrotul Inayah Desa Ciherang - Kadugede itu meliputi pelatihan membuat kaligrafi, tilawatil qur'an, dan pelatihan pengolahan limbah kayu. Masing-masing pelatihan akan diisi oleh para praktisi atau pakar yang kompeten di bidangnya.
"Kegiatan ini dirancang untuk menstimulus dan meningkatkan kreativitas santri ponpes salafiyah sesuai minat, bakat, dan potensinya," kata Sopandi, selaku ketua program, kemarin.
Menurutnya, kegiatan itu terlaksana atas pendanaan program Matching Fund Kedaireka Kemdikbudristek RI tahun 2022. Melalui program itu pihaknya bekerjasama dengan pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Tsamrotul Inayah Ciherang untuk bersama-sama mencetak para santri yang ahli agama sekaligus memiliki kapasitas atau soft skill tambahan di bidang-bidang lainnya.
"Harapan kami, program ini bisa menumbuhkan soft skill dan kreativitas para santri selain pemahaman ilmu agama. Supaya kedepan para santri bisa mengembangkan kreativitas yang dilatih pada kesempatan ini, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun pasar," terangnya.
Pelatihan yang dilaksanakan selama sembilan pertemuan itu, lanjutnya, diisi pemaparan teori dan praktik. Masing-masing pelatihan diawali dengan pengenalan teori disusul praktik sesuai bidang dan jadwal yang ditentukan tim program. Untuk menunjang praktikum, pihaknya juga menyediakan alat dan bahan praktik.
Adapun tata cara pemanfaatan alat praktikum tersebut dipandu oleh narasumber yang terdiri dari pemilik Sanggar Bahasa Inggris Kuningan, pengrajin olahan kayu di Desa Ciherang, Qori tingkat kabupaten, dan kreator atau pengrajin kaligrafi di Kabupaten Kuningan.
Sementara, Pimpinan Pondok Pesantren Tsamrotul Inayah Desa Ciherang, Nuron Ishak menyambut baik gelaran peningkatan kapasitas para santri tersebut. Di hadapan puluhan santrinya Ia menegaskan, selain harus serius mendalami ilmu agama sebagaimana kegiatan utama yang sudah berlangsung di pondok tersebut, para santri juga harus bisa mengimbangi perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.
Bahkan, lanjutnya, jika ilmu atau keterampilan tersebut dinilai lebih baik dari tradisi sebelumnya, para santri harus bisa menerima, tanpa meninggalkan sesuatu yang sudah baik sebelumnya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada tim program dari Unisa Kuningan. Semoga pelatihan ini memberikan manfaat untuk para santri," ucapnya.
Apresiasi dan harapan serupa disampaikan Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah SAg MSi. Secara terpisah Ia menerangkan, insan perguruan tinggi memiliki tiga tugas dan fungsi utama yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tiga tugas tersebut harus secara kontinyu dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa.
"Untuk menunjang tugas-tugas tersebut pemerintah, dalam hal ini Kemdikbudristek menyediakan berbagai program yang salah satunya adalah matching fund kedaireka. Alhamdulillah ada satu tim dari Unisa yang lolos dan memulai program itu. Mudah-mudahan berjalan lancar dan memberikan manfaat kepada para pihak," pungkasnya.( ale)