Eri merupakan anak dari Wahyu(49) dan almarhumah Rasingkem, warga Blok Cibiuk, Desa Eretan Kulon, Kabupaten Indramayu.
Ironisnya, di rumah kontrakan tempat ia tinggal tidak memiliki kasur untuk tempat tidur. Termasuk untuk tidur empat orang kakaknya.
Ibunya sudah meninggal dunia sekitar 2 tahun lalu. Sedangkan Wahyu yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh serabutan berpenghasilan sangat minim.
Kondisi ini semakin memperparah keadaan, ditambah lagi adanya tuntutan untuk bisa mencukupi kebutuhan gizi Eri.
BACA JUGA:Usai Dilantik, Panwascam Diminta Segera Petakan Potensi Kerawanan
Masalah lain juga membebani Wahyu, yaitu hutang untuk menghidupi kelima anaknya yang kian membengkak. Niat hati ingin melunasi, namun ia harus mampu menghidupi kelima anaknya.
Kondisi Eri saat lahir normal. Namun pada usianya memasuki 5 bulan mengalami hal yang tidak diinginkan.