CIREBON - Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) untuk tahun 2022 di Cirebon sudah mulai dilaksanakan sejak tanggal 23 November kemarin, dan akan terus berlangsung selama 16 hari sampai 10 Desember mendatang.
Pada setiap tahunnya, kampanye 16 HAKTP selalu melibatkan berbagai organisasi, komunitas, lembaga non pemerintahan, hingga institusi pemerintahan, yang terus mendukung penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Selain berbagai organisasi dan komunitas, kampanye 16 HAKTP juga didalamnya turut melibatkan kalangan pelajar, mahasiswa sampai masyarakat umum.
Pada tahun ini, kampanye 16 HAKTP mengangkat dua isu besar yang mendesak dan dinilai perlu disikapi secara serius, yakni perdagangan manusia atau human trafficking, serta kekerasan seksual.
BACA JUGA:Wabup: Kita Kehilangan Putra Terbaik Kabupaten Kuningan
Koordinator Kampanye 16 HAKTP di Cirebon, Siti Latifah menyampaikan, agenda itu merupakan sebuah kampanye internasional yang bertujuan untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
"Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 23 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, sampai 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional," ungkap Siti kepada Rakyat Cirebon.
16 hari yang digunakan untuk terus mengkampanyekan anti kekerasa perempuan, lanjut Siti, ditetapkan menjadi agenda rutin setiap tahun dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM.
Selain itu, dua momentum sengaja dirangkaikan untuk memberian penekanan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.
BACA JUGA:PP Satria Kirim 10 Truk Bantuan Logistik ke Cianjur
Kampanye 16 HAKTP yang melibatkan berbagai organisasi tersebut, terkoordinasi melalui Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan, dimana mereka melakukan konsolidasi dan gerakan melalui kepanitiaan bersama untuk Kampanye 16 HAKTP.
Pada tahun 2022 ini, kampanye 16 HAKTP tahun ini secara resmi sudah dilaunching di kampus ISIF Cirebon, dengan mengusung tema "Kesetaraan Akses untuk Kesetaraan Gender".
Pihak panitia bersama, kata Siti, sudah merencanakan berbagai kegiatan kampanye, mulai dari talkshow di media massa, diskusi-diskusi, sosialisasi serta edukasi terkait pentingnya mencegah kekerasan seksual dan human trafficking kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Kami berharap angka kekerasan terhadap perempuan dan human trafficking bisa terus berkurang. Sejalan dengan itu, kasus-kasus yang telah terjadi dapat ditangani dengan baik," kata Siti. (sep)