Kejar Mimpi Bersama Disabilitas, Hapus Stigma Negatif, Bangun Kepedulian Sesama Manusia

Minggu 24-03-2024,20:17 WIB
Reporter : Suwandi
Editor : Iing Casdirin

CIREBON - Komunitas Kejar Mimpi Cirebon menggelar kegiatan amal bertajuk 'Kreativitas Anak Disabilitas' di Yayasan Beringin Bhakti, Talun, Cirebon, Minggu (24/3/2024). Kegiatan ini diikuti 40an anak disabilitas binaan yayasan tersebut.

Ketua Pelaksana, Rika Fitriyanti mengatakan, Kreativitas Anak Disabilitas mengusung tema 'Inspirasi Bintang Kecil Bersinar : Gemilang Anak dengan Keistimewaan'.

Dalam pelaksanannya, para anggota Komunitas Kejar Mimpi Cirebon turut mendampingi proses belajar anak-anak disabilitas membuat aksesoris berbahan manik-manik.

"Tujuannya ingin membersamai mereka dalam belajar. Dengan adanya pembelajaran kreativitas itu mereka bisa menambah ilmu cara membuat kerajinan," kata Rika kepada Rakyat Cirebon.

Dijelaskan Rika, anak-anak disablitas perlu pendampingan berkelanjutan agar mereka mampu hidup mandiri saat dewasa kelak. Untuk itulah, proses memunculkan bakat dan minat mereka perlu dilakukan sejak dini.

Adanya Kreativitas Anak Disabilitas diharapkan menjadi ruang yang aman, ramah dan mendukung kreativitas mereka. Sehingga mereka dapat menumbuhkan kemandirian sekaligus menghapus stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas. 

"Kita ingin mendobrak bagaimama anak disabilitas itu bisa diterima di masyarakat. Dan supaya masyarakat juga melek tentang kreativitas dan keaktifan yang mereka punya," jelasnya.

Rika menambahkan, Komunitas Kejar Mimpi merupakan bagian dari CIMB Niaga yang bergerak di empat pilar yaitu filantropi, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan. 

Setiap pilar punya program yang spesifik yang membawa dampak positif bagi masyarakat. "Ini yang sekarang kita jalankan salah satunya mendampingi anak-anak disabilitas di Cirebon berkreasi," jelas Rika.

Ketua Yayasan Beringin Bhakti, Sri Bendera Murni melalui Ketua Bidang Pendidikan, Maemunah mengatakan, pihaknya menyambut baik inisiatif Kejar Mimpi Cirebon yang peduli penyintas disabilitas. 

Maemunah menambahkan, Yayasan Beringin Bhakti didirikan sejak tahun 1982. Yayasan ini menampung anak disablitas, yatim dan piatu dari kalangan tidak mampu secara ekonomi.

Saat ini, ada 42 anak disabilitas. Terdiri dari 23 laki-laki dan 19 perempuan. Di Yayasan Beringin Bhakti, mereka diberi pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai jenjang usianya secara gratis.

"Mereka berasal dari berbagai daerah. Mulai dari Cirebon, Jakarta, Kuningan. Dari mana saja kita tampung. Karena mereka yatim, ada yang punya orang tua tapi tidak mampu," kata Maemunah. 

Dikatakan Maemunah disabilitas yang ditampung antara lain tuna netra, tuna rungu, tuna wicara dan tuna grahita. Meski demikian, para pembimbing mereka dari Yayasan Beringin Bhakti pantang menyerah mendidik mereka agar bisa mandiri.

Kategori :