CIREBON - Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) dan Institute of Molecular Bioscience (IMB) Mahidol University, Thailand bersepakat mengembangkan pendidikan kedokteran berbasis masyarakat.
Hal itu ditandai dengan kunjungan rombongan pimpinan UGJ ke IMB Mahidol University, belum lama ini. Mereka disambut langsung Rektor Mahidol University, Prof Piyamitr Sritara MD FRCP, Direktur IMB Mahidol University, Prof Narattaphol Charoenphandhu MD PhD beserta jajaran.
Rektor UGJ, Prof Dr Achmad Faqih SP MM mengulas tujuan dia dan rombongan ke Mahidol University untuk memperkuat Kemitraan akademik dan penelitian.
"Kami ingin bekerja sama, antara UGJ dan IMB, Universitas Mahidol, dalam penelitian penelitian di berbagai bidang seperti biosains molekuler, bioteknologi, dan ilmu pengetahuan," jelas Faqih.
Dengan berbagi pengetahuan dan sumber daya, FK UGJ dapat mencapai hasil yang lebih besar hasil yang lebih besar dan memecahkan masalah-masalah penting di bidang kesehatan dan lingkungan.
"Kami harap hal ini, bisa menjadi sarana untuk mewujudkan visi Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati yaitu terwujdnya program studi sarjana kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter yang unggul di bidang pendidikan kedokteran berbasis masyarakat," katanya.
Dalam hal ini, kata Faqih, Pendidikan Kedokteran Berbasis Masyarakat (PKBM) adalah pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran medis dengan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Beberapa program kemitraan yang dapat diimplementasikan dalam program kemitraan akademik dapat berupa penyelenggaraan program penyuluhan kesehatan. Seperti mengadakan konferensi atau lokakarya tentang topik kesehatan dan penelitian berbasis masyarakat.
"Seperti melakukan penelitian untuk mengidentifikasi isu-isu kesehatan di masyarakat, yang dapat digunakan untuk merancang intervensi yang tepat," jelas dia.
Selain itu, lanjut Faqih, kunjungan ke Mahidol University juga dalam rangka memperluas program pertukaran mahasiswa dan fakultas. Faqih mengakui jejaring internasional sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mahasiswa UGJ dan Mahidol University.
"Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat menciptakan kesempatan berharga untuk pertukaran mahasiswa, pengawasan penelitian bersama, dan mobilitas dosen. Pertukaran ini akan memperluas wawasan akademis dan budaya dan budaya dari komunitas kami dan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam di antara institusi kami," kata dia.
Dengan demikian, diharapkan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pertukaran pelajar ini lebih siap menghadapi berbagai tantangan kesehatan masyarakat dan lebih mampu memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
"Kami sangat antusias untuk mengeksplorasi kemungkinan program gelar bersama, penelitian kolaboratif penelitian kolaboratif, dan pusat inovasi. Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan akademik dari kedua institusi kami, tetapi juga memposisikan kami sebagai pemimpin dalam biosains molekuler dan bioteknologi di kawasan Asia Tenggara. Akhirnya, kami memiliki harapan yang tinggi untuk kolaborasi ini," pungkasnya. (wan)