CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon, Dudi Juharno menyampaikan, Senin kemarin, pihaknya mendatangi Badan Kehormatan DPRD Kota Cirebon untuk melaporkan perilaku dan tindakan ketua DPRD Kota Cirebon kepada ketua KONI yang dinilai terlalu berlebihan, bahkan cenderung arogan.
“Kami memilih sampaikan langsung ke BK, untuk menghindari hal ini melebar. Menurut kami, saluran yang paling tepat itu BK,” ungkap Dudi.
Laporan yang disampaikan, adalah bentuk tidak terima para pengurus atas perlakuan yang diterima oleh ketua mereka. Adapun di luar pihak KONI, ada yang ikut bereaksi, semisal para pengurus cabor, maka itu di luar apa yang menjadi respons KONI, yang melaporkan ketua DPRD Kota Cirebon kepada Badan Kehormatan.
“Ketua kami tidak menginstruksikan ini. Esensinya adalah, kami sampaikan ini sesuai hak yang kita punya. Kita serahkan agar diproses BK sesuai ketentuan yang ada,” jelasnya.
Ditanya apakah sudah ada upaya islah dari masing-masing pihak, dikatakan Dudi, ini bukan persoalan dua orang yang berselisih. Sehingga tidak akan ada bahasa islah.
“Ini adalah bentuk ketidakpahaman ketua DPRD atas kondisi KONI. Bukan islah yang kami harapkan, kita ingin ini
diproses,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Bidang Litbang KONI Kota Cirebon, Dedi Kenedi mengatakan, Badan Kehormatan harus berjalan independen dalam menindaklanjuti laporan tersebut.
Bila perlu, kata Dedi, untuk bisa mendapatkan gambaran secara utuh kejadian di lokasi, ia meminta Badan Kehormatan untuk mendatangi lokasi dan menanyakan, apakah ada CCTV yang terpasang.
“Saat ini kan setiap kegiatan, di tempattempat umum itu pasti ada CCTV. Jadi, kami minta ditanya itu SMA Santa Maria, ada CCTV atau tidak. Supaya kita bisa melihat secara utuh kejadian di lapangan, tidak masing-masing versinya. Kalau tidak ada, tetap harus diproses sesuai kenyataan dari saksi. Seorang ketua harus bijak, tidak boleh begitu lah. Ini harus dievaluasi,” paparnya.
Sementara itu, Ketua BK DPRD Kota Cirebon, Abdul Wahid Wadinih memastikan, aspirasi dari masyarakat berupa laporan ini akan ditindaklanjuti dengan baik, dan BK akan bekerja sesuai dengan tata tertib dan aturan main yang ada.
“Kami, BK merupakan wadah untuk menerima aspirasi. Silakan sampaikan ke BK. Di kita ada tatib dan mekanisme. Kita akan bekerja sesuai itu. Hari ini hanya menerima dan menampung dulu laporannya,” ungkap Wahid.
Laporan tersebut, lanjut Wahid, akan dibawa ke rapat internal Badan Kehormatan. Wahid sendiri menyebutkan, laporan ini akan ditindaklanjuti secara marathon, sehingga ia menjadwalkan, Badan Kehormatan akan menggelar rapat internal pada hari Selasa (hari ini, red). Sehingga persoalan yang saat ini terjadi tidak melebar ke mana-mana.
“Kita bawa ke rapat internal BK, rencana besok (hari ini, red). Kalau memang dinyatakan lanjut, maka akan ada sidang. Intinya kami merespons baik, karena ini jalur yang pas. Kita akan pelajari laporannya. Kita juga akan panggil pihak teradu, supaya informasi kami berimbang. Karena kita tidak bisa mendengar dari satu pihak saja,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio terlibat ketegangan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Hal tersebut terjadi saat Ketua DPRD bersama Pj Walikota menghadiri peninjauan latihan tim marching band SMA Santa Maria, Sabtu (5/10) sore.
Diketahui, tim marching band SMA Santa Maria akan mengikuti kejuaraan Piala Hamengkubuwono di Yogyakarta. Pengurus KONI Kota Cirebon, Herawan Effendi mengungkapkan, pengurus KONI Kota Cirebon kecewa dengan sikap arogansi yang ditunjukkan Andrie Sulistio selaku ketua DPRD Kota Cirebon kepada ketua dan pengurus KONI Kota Cirebon.