Debat Terbuka Calon Bupati Cirebon: Paslon Bahas Solusi untuk Mewujudkan Ruang Dialog yang Inklusif

Sabtu 26-10-2024,11:54 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Yoga Yudhistira

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Debat terbuka pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon berlangsung sengit ketika para pasangan calon (paslon) diminta mengemukakan strategi mereka dalam menciptakan ruang dialog yang lebih inklusif bagi masyarakat.

Pasangan calon nomor urut 1, Rahmat Hidayat mempertanyakan, banyaknya keluhan masyarakat yang menilai dialog yang ada selama ini terkesan formalitas dan tidak menyentuh inti permasalahan masyarakat.

Pasangan calon nomor urut 2, Imron, mengemukakan bahwa selama masa kepemimpinannya sebagai Bupati, ia telah membuka ruang diskusi melalui Forum Komunikasi Ulama dan Umaro (FKUU). Menurutnya, forum ini bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan membahas persoalan yang dihadapi.

“Di FKUU ini, kita membuka komunikasi terkait berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,” ujar Imron disela Debat Terbuka Pertama Paslon Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Sabtu 26 Oktober 2024.

Pasangan calon nomor urut 3, Hj Wahyu Tjiptaningsih pun menyampaikan kritiknya. Ia menilai apa yang dilakukan di periode sebelumnya hanya bersifat formalistik dan lebih mirip seremoni belaka. Menurut Ayu--sapaan untuknya dialog yang selama ini dilakukan Pemda tidak melibatkan pihak teknis yang mampu memberikan solusi konkret atas permasalahan yang dibahas.

“Itu hanya seremoni belaka, menyampaikan persoalan tanpa ada tindak lanjut yang bisa dieksekusi,” tegas Wahyu.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 4, Kang Luthfi, menyoroti bahwa upaya dialog sebenarnya telah dimulai dari tahap Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) di tingkat paling bawah. Musrenbang menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka, yang kemudian dikelola secara sistematis.

“Kita akan membangun ekosistem pelayanan yang lebih cerdas, agar pola komunikasi yang dulu kaku bisa diubah menjadi pelayanan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” kata Kang Luthfi.

Debat ini menjadi kesempatan bagi para calon untuk memaparkan visi mereka tentang bagaimana ruang dialog yang inklusif bisa diwujudkan, dengan tujuan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. (zen)

Kategori :