Perseroan Terbatas (PT) ini didirikan pada 2007 dan merupakan konsorsium multinasional yang terdiri dari 53 perusahan besar di Asia, antara lain, Samta Corporation, Indika Energy, Korean Midland Power (KOMIPO), dan Marubeni Corporation.
Pembangunan pembangkit listrik ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Perpres No3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Setiap tahun PLTU Cirebon Power secara rutin memberikan puluhan hewan kurban bagi warga terdampak. Pada tahun ini, perusahaan memberikan 53 ekor hewan kurban terdiri dari 47 kambing dan 6 sapi.
"Program ini bagian dari upaya kami untuk membantu warga yang membutuhkan serta mendukung pemerintah dalam penanganan stunting," ujar Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila, Kamis 13 Agustus 2024.
Pj Bupati Cirebon yang diwakili oleh Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Mochamad Syafrudin, mendukung langkah ini dan berharap perusahaan-perusahaan lain di Cirebon bisa mengikuti jejak Cirebon Power.
Meski menuai kritik dari sebagian warga, PLTU Cirebon 1 dan 2 mengklaim telah menerapkan standar emisi yang tinggi. Hal ini diungkapkan dalam kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa waktu lalu untuk memantau penanganan gas emisi rumah kaca.
BACA JUGA:Dua Organisasi Sayap Demokrat, Desak Tindak Tegas Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual
Christine Elizabeth, Analis Kebijakan Pusdatin Kementerian ESDM mengatakan penanganan dan pencatatan gas emisi di PLTU Cirebon Power sudah dilakukan dengan sangat baik.