RAKCER.DISWAY, MAJALENGKA - Suasana malam Ramadan di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, terusik oleh aksi kekerasan yang melibatkan sekelompok pemuda.
Insiden yang dikenal dengan istilah "perang sarung" ini terjadi di depan sebuah minimarket Alfamart yang terletak di daerah Munjul, Senin 3 Maret 2025 sekitar pukul 01.13 WIB.
Berdasarkan rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat jelas sekelompok pemuda terlibat dalam konfrontasi fisik, saling serang menggunakan sarung sebagai senjata.
BACA JUGA:Bupati Majalengka Hadiri Retreat Nasional di Magelang, Wabup Kawal Program 100 Hari Kerja
Aksi saling dorong dan pukul mewarnai keributan tersebut, menciptakan suasana yang mencekam di lokasi kejadian. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai korban luka atau kerusakan properti akibat insiden tersebut.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Majalengka, AKP Ari Rinaldo menyatakan bahwa bentrokan tersebut berlangsung singkat.
Tindakan cepat aparat kepolisian yang tiba di lokasi berhasil membubarkan kerumunan dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
"Kami segera tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melerai bentrokan. Tiga orang pemuda telah kami amankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ungkap Ari melalui pesan singkat.
Ari menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini, sesuai dengan instruksi dari Kapolres Majalengka untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadan.
BACA JUGA:BPBD Sebut, Sumur Resapan dan Biopori, Jadi Solusi Atasi Banjir
"Kami akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius, serta memastikan tidak ada lagi bentrokan serupa yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan patroli malam di berbagai wilayah guna mencegah terulangnya aksi perang sarung, yang kerap terjadi selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu sahur.
"Kami akan memperkuat patroli malam untuk mengantisipasi perang sarung dan potensi tindak kriminal lainnya," ujar Indra.
Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama bulan suci Ramadan. *