
Menurutnya, salah satu penyebab utama genangan di Jalan Ciptomangunkusumo adalah sistem drainase yang tidak terawat dengan baik.
"Selama bertahun-tahun, sedimen di bak kontrol tidak diangkat. Harusnya setiap musim hujan dan setelahnya dilakukan pembersihan, tetapi ini tidak dilakukan sehingga saluran menjadi penuh," tambahnya.
Tim DPUTR Kota Cirebon juga tengah mengidentifikasi tiga titik utama penyebab genangan, terutama di sekitar SMA Negeri 2 Cirebon. Rencananya, pembersihan akan dilakukan dengan metode jetting, yakni penyemprotan air bertekanan tinggi untuk menghilangkan penyumbatan dalam pipa drainase.
Selain itu, untuk mencegah pencurian fasilitas drainase, Totong mengungkapkan pihaknya mempunyai rencana untuk mengganti saluran yang rusak dengan grill besi yang lebih kokoh.
"Kami akan memasang grill besi yang kuat dan hanya bisa dibuka dengan alat khusus agar tidak mudah hilang," ungkapnya.
Dengan adanya identifikasi saluran tersembunyi dan langkah normalisasi yang dilakukan, Pemkot Cirebon berharap dapat mengurangi secara signifikan genangan air di Jalan Cipto serta memperbaiki sistem drainase di wilayah lain yang terdampak.