Wakil Ketua Dewan Jadi Sasaran Penipuan, Namanya Kerap Disalahgunakan

Jumat 04-07-2025,17:17 WIB
Reporter : Zezen Zaenudin Ali
Editor : Yoga Yudhistira
Wakil Ketua Dewan Jadi Sasaran Penipuan, Namanya Kerap Disalahgunakan

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Wajahnya dikenal, posisinya disegani, siapa sangka, justru nama dan reputasi itulah yang kerap dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab.

Salah satunya, menyasar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Nana Kencanawati SPd. Bunda Nana--sapaan akrabnya harus menghadapi kenyataan pahit. Namanya menjadi komoditas dalam aksi penipuan.

Sudah lebih dari tiga kali namanya digunakan oleh pelaku yang menyaru sebagai dirinya. Tujuannya jelas, untuk meraup keuntungan lewat cara haram. Menjual barang elektronik secara fiktif, maupun meminjam uang atas nama sang politisi.

"Lebih dari tiga kali, nama saya disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Nana, saat ditemui Rakyat Cirebon, Jumat (4/7), di ruang kerjanya.

Modusnya seragam. Pelaku membuat akun WhatsApp baru, menggunakan foto profil Nana, lalu mulai menyasar orang-orang terdekat. Seolah benar-benar Nana yang berbicara, mereka menyusun kalimat dengan sapaan akrab, kadang menawarkan dagangan. Bahkan meminta pinjaman.

"Biasanya lewat WA. Mereka pakai foto saya, tapi nggak mau ditelepon. Untungnya, kebanyakan orang konfirmasi dulu ke saya," kisahnya.

Dalam satu kesempatan, pelaku mengirim pesan kepada seseorang yang kebetulan sedang duduk bersamanya. Situasi itu membuat mereka hanya bisa tertawa geli. “Ya kita ketawa-ketawa saja,” kenang Nana, mencoba tetap tenang meski jelas merasa geram.

Namun bukan hanya modus dagang dan pinjam uang yang dilakukan. Ada pula pelaku yang mengaku sebagai pejabat lain. Nana menyebut, pernah ada yang mengatasnamakan pejabat di Kejaksaan Negeri (Kejari), demi mendapatkan nomor kontak pimpinan dewan dan ketua-ketua komisi di DPRD.

BACA JUGA:Kopdes Merah Putih Cirebon Diwajibkan Transparan, Pengawasan Dimulai dari Desa

"Jadi ada yang ngaku Kajari. Dia minta nomor ketua-ketua komisi dan pimpinan dewan. Sampai ada yang kena Rp 10 juta," ungkap Nana, menyebut salah satu korbannya yang merupakan anggota dewan.

Beberapa pelaku sempat tertangkap. Namun Nana memilih untuk tidak membawa kasus itu ke jalur hukum. "informasinya sudah ada yang ketangkap. Tapi saya biarkan saja," ujarnya santai, sembari menegaskan bahwa ia tak ingin membuang energi untuk urusan semacam itu.

Meski demikian, ia tetap mengimbau kepada masyarakat. Terutama para kolega dan kenalan yang biasa berkomunikasi dengannya, untuk tidak langsung percaya jika menerima pesan mencurigakan. Apalagi yang meminta uang atau menawarkan barang secara daring.

"Kalau ada yang mencurigakan, lebih baik langsung konfirmasi ke saya. Jangan langsung percaya. Apalagi sekarang ini, modus penipuan makin canggih," tegasnya.

Di tengah peran publik yang diembannya, Nana menyadari bahwa nama besar tak hanya membawa tanggung jawab, tapi juga risiko. Ia berharap, masyarakat lebih bijak dan hati-hati dalam menyikapi segala bentuk komunikasi digital, utamanya yang berkaitan dengan uang dan transaksi. (zen)

Kategori :