CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Kisruh internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon belum mereda. Sutardi Raharja, Ketua KONI versi lama, tetap bertahan. Tidak akan mundur atau meninggalkan jabatannya.
Padahal Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) yang digelar di Pendopo, Selasa (16/9) telah menetapkan H Agus Kurniawan Budiman (Jigus) sebagai Ketua KONI yang baru.
BACA JUGA:Wabup Cirebon Jadi Ketua KONI, Sesumbar Dongkrak Prestasi
Sutardi masih berkantor seperti biasa di Sekretariat KONI Kabupaten Cirebon, Jl Sultan Agung, Sumber. Ia bersikukuh tidak akan meninggalkan posisinya karena merasa masih memiliki dasar hukum yang sah.
"Saya masih di KONI. Tidak apa-apa ada Musorkablub, biarkan saja," ujar Sutardi saat dihubungi Rakyat Cirebon, Selasa (16/9/2025).
BACA JUGA:Pulang Selamat Adalah Segalanya: Menyelami Budaya Keselamatan di Jantung Ladang Migas
Menurut Sutardi, hingga saat ini Surat Keputusan (SK) Ketua KONI masih atas namanya. Ia menegaskan bahwa proses hukum terkait kepemimpinan KONI sedang berjalan, dan sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (17/9).
"Proses hukum masih berjalan. Selama belum ada keputusan pengadilan, saya tidak akan keluar dari kantor KONI," tegasnya.
BACA JUGA:DLH Kabupaten Cirebon Dorong Desa Mandiri Kelola Sampah
Lebih lanjut, Sutardi berpendapat bahwa selama proses hukum berlangsung, seluruh kegiatan KONI, termasuk Musorkablub yang telah digelar, seharusnya dibekukan.
"Ini kan sedang proses hukum. Jadi seharusnya semua kegiatan dibekukan, termasuk Musorkablub," tambahnya.
BACA JUGA:Wabup Cirebon Jadi Ketua KONI, Sesumbar Dongkrak Prestasi
Saat ditanya kapan akan mengosongkan kantor KONI, Sutardi belum bisa memberikan jawaban pasti.
"Kita lihat saja nanti ending-nya seperti apa. Tapi yang jelas, registrasi atlet tetap harus berjalan. Mereka akan ikut BK Porprov dan harus didaftarkan ke provinsi," jelasnya.
BACA JUGA:Keris Senilai Rp 2 Miliar Dipamerkan di Cirebon
Ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak data atlet dari sejumlah cabang olahraga (cabor) yang belum lengkap, sehingga memerlukan perhatian dan koordinasi lebih lanjut.
"Masih banyak data atlet yang belum lengkap dari cabor," pungkasnya. (zen)