BACA JUGA:Kecamatan Talun Siapkan Sistem Informasi Terpadu Desa–Kecamatan
Namun didalam mediasi, dikatakan Sugiarto, IR telah mengakui, dan menyatakan kesediaan mengembalikan uang perusahaan yang hilang dari arus kas pembukuan. Hal ini diperkuat oleh laporan audit resmi dari kantor akuntan publik.
"Berdasarkan audit resmi, perusahaan mengalami kerugian hingga 5,8 milyar untuk periode 2020 hingga Maret 2025. Jika diaudit dari tahun-tahun sebelumnya, total kerugian bisa mencapai 10 milyar," tegas Sugiarto.
Sampai saat ini, Sugiarto menolak upaya perdamaian karena merasa telah dikhianati oleh mantan anak buahnya sendiri.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata Sulawesi Selatan yang Terpopuler, Alamnya Menajubkan
Dugaan penggelapan yang dilakukan IR ini berdampak langsung pada kerugian besar yang dialami perusahaan.
"Awalnya IR meminta penyelesaian kekeluargaan dengan menyerahkan beberapa sertifikat hak milik (SHM), handphone, serta uang 1,7 milyar. Semua itu dituangkan dalam surat pernyataan dan kesepakatan bersama. Namun belakangan, saya justru dilaporkan ke polisi dan sekarang digugat ke pengadilan, ya PT CHASS harus melawan," kata Sugiarto. (sep)