RAKYATCIREBON.ID - Jakarta, 23 Desember 2021 - Selama ini gula menjadi faktor yang dipermasalahkan dalam kasus diabetes dalam dunia kesehatan. Kandungan gula dianggap menjadi biang keladi utama penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Tidak hanya itu, dampak negatif yang ditimbulkan gula ini bahkan turut menjadi salah satu landasan rencana pemerintah mengenakan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Ahli Gizi dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, menjelaskan bahwa konsumsi makanan hanya merupakan sebagian penyebab beberapa kondisi kesehatan seperti indeks masa tubuh yang besar, tekanan darah, kolesterol, dan interglukosa. Prof. Hardinsyah menegaskan setidaknya ada 8 (delapan) faktor penyebab utama penyakit diabetes, termasuk di antaranya faktor genetik, usia, hingga gangguan hormon insulin.
“Gula hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” paparnya dalam diskusi kesehatan seputar konsumsi gula yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan 62 (FORWAR 62) bersama media, Kamis 23 Desember 2021.
Lebih jauh Prof. Hardin menegaskan, penyebab utama penyakit gula yang disebut diabetes paling tidak ada 8 (delapan) faktor penyebab, meskipun ada beberapa yang terkait dengan makanan.
Berbagai hal, mulai dari faktor genetik, usia, hingga adanya gangguan hormon insulin, dapat menjadi penyebab diabetes mellitus. Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, menjelaskan secara ilmu gizi, gula merupakan karbohidrat, baik yang berupa glukosa, sukrosa, fruktosa.
“Kalau punya indeks masa tubuh yang besar, tidak hanya faktor makanan yang menjadi penyebab suatu penyakit. Untuk interglukosa, bisa juga karena pankreasnya rusak karena inflamasi dan sebagainya. Jadi faktor makanan itu hanya sebagian. Dan apalagi jika berbicara gula, gula itu hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Ahli Penyakit Dalam RS Murni Teguh Sudirman Dr. Reta Sp. PD menjelaskan, gula merupakan sumber energi untuk otot dan otak. Selain itu, gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit.
“Gula diperlukan untuk mengatur metabolisme, termasuk untuk menjaga suhu tubuh. Gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit. Jika kekurangan gula, otak akan kurang bekerja—menjadi kurang konsentrasi, kurang koordinasi, dan menjadi mudah pusing,” ungkapnya.