RAKYATCIREBON.ID - Wacana pengendalian mobilitas masyarakat pada momentum Nataru di Kota Cirebon dengan menerapkan rekayasa lalu lintas Ganjil-Genap, terus dipersiapkan.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengungkapkan, wacana tersebut memang diinisiasi oleh jajaran kepolisian, dan saat ini teknis penerapan sedang mulai dibahas.
\"Formulasinya sedang digodog Polres dan Dishub, mereka akan mematangkan secara teknis,\" ungkap Agus kepada Rakyat Cirebon.
Menurut informasi awal, lanjut Agus, teknis penerapan sistem Ganjil-Genap pada saat Nataru nanti, tidak akan jauh berbeda dengan penerapan dulu saat PPKM Darurat.
Ada beberapa kategori kendaraan yang dikecualikan, seperti kendaraan dinas berplat merah, ambulance dan kendaraan wartawan yang menjalankan aktivitas peliputan.
\"Info awal sedang dimatangkan secara teknis. Ketentuan sementara, teknisnya sama dengan PPKM Darurat lalu,\" lanjut Agus.
Dijelaskan Agus, jadwal awal Dishub akan melaksanakan rapat dengan jajaran Kepolisian pada Kamis kemarin, namun menurut info terakhir diundur awal pekan depan.
\"Rapat diundur hari Selasa depan. Tapi tidak selama Nataru, Ganjil-Genap itu hanya H-1 dan H+1 Natal dan Tahun Baru saja,\" jelas Agus.
Selain itu, di perbatasan, kata Agus, Satgas bersama kepolisian sepakat tidak melakukan penyekatan. Hanya saja akan didirikan pos pengamanan untuk pemeriksaan kendaraan.
Di pos pengamanan tersebut, petugas gabungan akan melakukan screening, terutama terhadap kendaraan yang masuk ke Kota Cirebon dari luar wilayah aglomerasi wilayah III.
\"Screening yang di luar wilayah aglomerasi akan dilakukan. Dan saat malam pergantian tahun, tidak boleh ada acara di hotel. Kegiatan sosial dan budaya tetap boleh, dengan 50 persen,\" kata Agus.
Ditambahkannya, khusus untuk persiapan pengamanan menjelang Natal, jajaran kepolisian sudah bergerak melakukan antisipasi. Salah satunya dengan membentuk satgas khusus di semua gereja yang menyelenggarakan Natal.
\"Intinya, pada Natal dan Tahun Baru, kita persiapkan langkah antisipasi. Termasuk bentuk Satgas di Gereja. Di perbatasan tidak ada penyekatan, hanya pemeriksaan. Saat Tahun Baru, Alun-alun Kejaksan kita tutup,\" imbuh Agus. (sep)