RAKYATCIREBON.ID – Selain tari topeng, Cirebon memiliki banyak kekayaan tarian lainnya. Salah satunya, Ronggeng Bugis. Tarian ini, masih berkembang di wilayah Gegesik, Kabupaten Cirebon.
Dulunya, Ronggeng Bugis dilahirkan semasa pembentukan Kerajaan Cirebon. Konon, diciptakan oleh Sunan Gunung Jati untuk penyamaran memata matai musuh. Jadi tak heran, penarinya sekarang, kerap kali dicat mukanya, dengan berbagai warna. Mirip dengan topeng.
Ronggeng Bugis ini, jarang dikenal masyarakat. Popularitasnya jauh, ketika dibandingkan dengan Tari Topeng. Hanya para pecinta seni yang tau atau masyarakat di sekitar Gegesik saja. Karena, disana, masih dikembangkan. Kendati demikian jarang ditampilkan dalam momentum pertunjukan seni.
“Tarian ini (Ronggeng Bugis, red) kini masih tetap dilestarikan. Salah satunya ditampilkan di wilayah Gegesik Kabupaten Cirebon,” kata Camat Gegesik, Indra Fitriani, kemarin.
Tari ini kata Fitri, menjadi kekayaan kesenian yang menjadi unggulan di wilayah Gegesik. Terlebih daerah Gegesik Kulon. Pasalnya, Gegesik Kulon menjadi salah satu desa yang diproyeksikan sebagai desa wisata. Tari Ronggeng Bugislah sebagai salah satu ikonnya.
“Salah satu yang kita jual, soal keseniannya. Nantinya, seperti di Bali,” katanya.
Langkah ini, kata Fitri sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam rangka mempertahankan kebudayaan lokal yang hampir punah. Sehingga kedepan pemerintah akan bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) untuk mengenalkan kepada wisatawan.
“Diharapkan aneka ragam kekayaan seni dan budaya daerah bisa terjaga dan lestari serta menjadi daya tarik wisatawan,” katanya.
Menurutnya, Gegesik ini, merupakan batu bulannya Cirebon. Konsep yang dibangun Desa Gegesik Kulon ini, sebagai desa wisata. Nantinya, gedung kesenian akan dibangun. Harapannya, kata Ita, bisa segera terwujud.
“Sehingga, seniman bisa betul-betul memanfaatkan dan terus berkreasi. Kedepan, Sabtu-Minggu, tetap akan dibuka. Mau melihat seninya, datang saja ke Gegesik Kulon,” pungkasnya. (zen)