\"Sebagai langkah antisipasi pencegahan penularan Covid-19 selanjutnya, kami akan lebih gencar. Terutama jika sudah mendekati liburan panjang di akhir tahun,\" tuturnya.
EVALUASI PPKM
Pada kesempatan itu, Agus juga membeberkan bahwa pemerintah pusat menjadwalkan evaluasi PPKM pada 15 November hari ini. Namun, setelah melakukan evaluasi internal, Pemkot Cirebon optimis bisa turun ke level 1.
Menurutnya, tiga ketentuan utama yang menjadi tolok ukur leveling PPKM, yakni penambahan kasus, ketersediaan kapasitas rumah sakit serta angka kematian, Kota Cirebon sudah memenuhi ketentuan level I.
“Kita sudah lakukan evaluasi internal. Periode tanggal 1 sampai sekarang, kita lihat memang kondisi masih stabil. Kita juga evaluasi terkait sampling di PTM terbatas. Dari enam sekolah, dari lima ada penambahan sampai sembilan. Capaian vaksinasi, walaupun secara total sudah masuk dalam kriteria level satu, di agregatnya, maupun lansia, tetapi memang di dalam dashboard kita masih level dua. Karena tracing-nya kita masih belum cukup. Kita baru 11,8. Yang dibutuhkan supaya memadai itu sekitar 14 ke atas. Kita tunggu evaluasi di tanggal 15. Besar kemungkinan kita masuk di level 1,” ungkap Agus.
Kondisi tiga ketentuan yang menjadi persyaratan, lanjut Agus, di Kota Cirebon angka penambahan kasus terbilang kecil. Hanya sembilan kasus yang ditemukan dari hasil uji petik evaluasi PTM terbatas beberapa waktu lalu.
Kemudian dari sisi kapasitas rumah sakit, Kota Cirebon terbilang ada di angka aman. Termasuk untuk angka kematian, Kota Cirebon sudah ada di angka nol.
“Penambahan angka, yang hasil PTM saja, RS aman, kematian nol, jadi seharusnya kita memang sudah level 1,” ucapnya.
Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menambahkan, selama ini, Satgas Covid-19 di tingkat kota terus berusaha untuk menekan penyebaran virus corona. Sehingga, jika data-data yang ada menunjukkan penurunan, maka menjadi hal yang sudah sesuai dengan yang diharapkan.
“Kita terus berupaya menuju level I. Namun penilaian level I itu merupakan penilaian pusat. Tugas kita, upaya kita bagaimana terus melakukan pressure supaya seluruh masyarakat bisa divaksin. Inilah yang harus kita targetkan. Itu pekerjaan kita. Soal kemudian level berapa PPKM kita, itu bonus. Yang jelas kita maksimalkan upaya-upaya,” ungkap Azis. (sep)