RAKYATCIREBON.ID - Tempat wisata Terasering Panyaweuyan di Kabupaten Majalengka, sudah dibuka sejak bulan lalu, tepatnya 20 Oktober 2021 lalu. Meski Kabupaten Majalengka masih masuk kategori level 3 dalam penetapan PPKM, namun data dari pengelola wisata, belum ada lonjakan pengunjung.
Pengunjung terbanyak hanya di kisaran 100 orang, itu pun di akhir pekan. \"Sejak kami buka sesuai instruksi dari Disparbud bulan lalu, total pengunjung di semua sesi dalam satu hari paling banyak 100 orang. Hari ini saja sampai pukul 13.00 WIB, baru sekitar 30 orang,\" ujar Pengelola Wisata Panyaweuyan Majalengka, Mulyadi, Senin (8/11).
Menurutnya, jumlah tersebut masih berada di bawah prakiraan pihaknya. Namun, ia tak menampik, turunnya jumlah pengunjung sudah dirasakan hampir seluruh pengelola objek wisata sejak masa PPKM bulan Juli lalu.
\"Ya memang sejak PPKM diberlakukan, pengunjung sepi. Ditambah sekarang Majalengka masih level 3, kayaknya banyak yang ngira tutup,\" ucapnya.
Kendati masih di level 3, pihaknya memastikan protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat. Termasuk, tak diizinkan masuknya pengunjung jika lalai menggunakan masker.
\"Kalau aplikasi Peduli Lindungi belum diterapkan, karena sampai saat ini barcode belum kami terima. Kami sudah mengusulkan jauh-jauh hari,\" jelas dia.
Sebelumnya, Pemkab Majalengka tengah menyiapkan strategi mengembangkan potensi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Apalagi, meski masih masuk dalam kategori daerah PPKM Level 3, objek wisata di Majalengka boleh kembali dibuka.
Salah satu dari strategi yang ingin dikembangkan, ialah membuat semua dinas yang ada menjadi \'Dinas Pariwisata\'. \"Saya sudah instruksikan semua dinas jadi Dinas Pariwisata,\" ujar Bupati Majalengka, Karna Sobahi.
Karna menjelaskan, yang dimaksud sebagai Dinas Pariwisata di atas ialah semua dinas di Kabupaten Majalengka harus ikut membantu menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sebab, pariwisata merupakan salah satu sumber ekonomi yang menjadi kekuatan di Majalengka. \"Gampang sebetulnya, simbol pariwisata di dinas itu harus ada. Setiap ada agenda di dinas gunakan potensi seni budaya lokal. Tampilkan seni budaya, pertemuan jangan jauh-jauh ke objek wisata yang ada kunjungi. Ibu-ibu PKK sudah saya minta mau senam mau rapat mau apa di objek wisata. Kan ada pemasukan tiket dan lainnya,\" ucapnya. (*)