RAKYATCIREBON.ID - Bidang Kerawanan dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), kembali menyisir sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Cirebon, Kamis (14/10). Tujuannya, memastikan keamanan konsumsi sejumlah komoditas pangan yang beredar.
Kepala Bidang Kerawanan dan Keamanan Pangan, Hj Elmi Masruroh menjelaskan, kegiatan uji sampel pangan dari bahan kimia berbahaya dilakukan rutin. Komoditas yang diuji sampel pun berbeda-beda. Semuanya merupakan bahan pangan yang tergolong banyak dikonsumsi masyarakat.
Kali ini, Bidang Kerawanan dan Keamanan Pangan menyambangi dua pusat perbelanjaan. Pertama Superindo Grage City Mall. Bahan pangan yang dites yakni kol dan ketumbar. Kol dites kadar pestisidanya, sementara ketumbar dites kadar klorinnya.
\"Untuk yang sekarang kami ambil sampel ketumbar kita uji klorin dan uji pestisida untuk kol. Saat ini, ketumbar lagi ramai, karena lagi naik daun,\" ujar Elmi kepada Rakyat Cirebon.
Dua komoditas itu langsung diuji di tempat. Hasilnya pun negatif. Artinya kandungan pestisida pada kol yang dijual di Superindo masih dalam ambang batas wajar dan aman dikonsumsi. Begitu juga kadar klorin pada ketumbar.
Selanjutnya, tim dari Bidang Kerawanan dan Keamanan Pangan bergeser Toserba Surya di Jalan Rajawali, Kota Cirebon. Di lokasi itu, bahan pangan diuji yakni biji pala dites kandungan klorinnya dan bawang putih tunggal dites kadar pestisidanya. Hasilnya pun negatif.
Dengan begitu, Elmi memastikan komoditas pangan yang beredar di Kota Cirebon aman dikonsumsi. Meski demikian, masyarakat tetap diimbau pandai memilih bahan pangan yang baik dan dari sumber yang baik agar bahan yang dikonsumsi benar-benar aman.
Sementara itu, Assistant Manager Superindo, Gaga Pradipta mengatakan, aneka buah, sayur dan bumbu yang dijual di Superindo melalui seleksi dan pengecekan kualitas berlapis. Menurutnya, hanya produk unggul yang bakal dijual.
\"Semua produk yang dijual di sini melalui pengecekan kualitas selalu dilakukan. Pasokan ketumbar berasal dari Jakarta sedangkan kol dari petani Kuningan,\" pungkasnya. (wan)