RAKYATCIREBON.ID - Aksi unjuk rasa oknum LSM ke kantor Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Cirebon mempertanyakan status hibah dan pinjam pakai lahan Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) beberapa waktu lalu, mendapat kecaman dari sejumah Elemen Masyarakat Kota Cirebon (EMKC).
Pasalnya, elemen masyarakat yang merupakan perwakilan dari 26 LSM di Kota Cirebon tersebut menilai, apa yang dipertanyakan oknum LSM kepada BPKPD, sudah tidak ada relevansinya dengan kondsi sebenarnya saat ini. Karena persoalan yang dipertanyakan sudah selesai.
Bahkan, mereka menganggap aksi tersebut justeru membuat kegaduhan di Kota Cirebon dan berpotensi mengganggu kondusivitas di Kota Wali.
Ketua Kaukus Muda Cirebon yang mewakili EMKC, Reno Sukrisno mengatakan, EMKC, baik yang tergabung dalam ormas, LSM, OKP dan seluruh komponen mendukung setiap upaya pengembangan yang dilakukan di sektor pendidikan.
Namun aksi yang dilakukan oknum LSM, kata dia, justru menghambat upaya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan yang saat ini dilakukan oleh Pemkot juga lembaga-lembaga pendidikan yang ada.
\"Kondisi pendidikan akhir-akhir ini cukup prihatin. Sehingga sepatutnya didukung dalam konteks pengembangan di Kota Cirebon. Namun demikian, ada sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi, malah mengusik pengembangan pendidikan di Kota Cirebon,\" ungkap Reno.
Pada masa pandemi, lanjut Reno, sektor pendidikan, termasuk pendidikan tinggi turut terdampak. Sehingga saat ini adalah masa kebangkitan agar pendidikan di Kota Cirebon kembali berjalan normal.
Saat ini, kata Reno, pihaknya bersyukur sektor pendidikan mulai kembali bergeliat, terlihat dari sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kembali dilaksanakan. Meskipun masih secara terbatas. Karena di daerah lain, sekolah dan perguruan tinggi masih harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
\"Kami mendambakan setelah hampir dua tahun masa pandemi, iklim yang kondusif di Kota Cirebon, termasuk di sektor pendidikan yang juga terdampak. Jadi harus didukung bersama. Namun, jika ada yang mengganggu proses perkembangan pendidikan, bahkan kondusivitas di Kota Cirebon, maka Elemen Masyarakat Kota Cirebon mengecam semua tindakan yang menimbulkan kegaduhan,\" ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Laskar Merah Putih, Riyanto menegaskan, sebagai bagian dari Elemen Masyarakat Kota Cirebon, siapapun yang mendiskreditkan dunia pendidikan, termasuk di lembaga pendidikan UGJ, maka mereka harus berhadapan dengan pihaknya.
\"Siapapun dari kelompok manapun yang mendiskreditkan dunia pendidikan, khususnya di UGJ, pasti akan berhadapan dengan kami,\" tegas Riyanto. (sep)