Banyak Bantuan, Dorong Petani Bikin Korporasi

Sabtu 02-10-2021,07:00 WIB
Reporter : Rifki Nurcholis
Editor : Rifki Nurcholis

RAKYATCIREBON.ID – Meski tak dibantu teknologi pertanian, namun hasil panen raya Desa Sibubut Kecamatan Gegesik melimpah. Terbukti, dimasa tanam kedua, per hektarenya mampu menghasilkan 8,7 ton.

Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Bambang Pamuji hadir langsung meninjau panen raya tersebut. Ia pun mengaku kagum. Pasalnya, melihat langsung hasil panen melimpah.

“Saya dan rombongan melihat langsung. Hasil panen yang cukup baik. Rata-rata per hektarenya 8,7 ton,” ungkap Bambang, kemarin.

Menurutnya, hal itu, patut untuk dikembangkan. Ia pun mendorong, agar para petani bisa membuat korporasi. Minimalnya, seribu hektare lahan.

“Bikinlah. Untuk menarik adanya bantuan disektor pertanian. Pasti pemerintah mensupportnya,” kata dia.

Ia mendorong karena melihat potensi pertanian yang luar biasa. Sementara, dari dukungan alat pertaniannya masih minim.

“Sehingga, kami mendorongnya. Ini sebagai syarat. Karena pemerintah tidak mungkin kan, memberikan bantuan asal-asalan. Ikuti saja syaratnya,” terang dia.

Karena kata dia, dimusim kedua saja, hasilnya bisa melimpah. Maka, bisa dibayangkan, ketika dimusim pertama. Dipastikan hasilnya bisa lebih maksimal.

“Saya membayangkan, ketahanan pangan ketika potensi pertanian mendapat support penuh. Tapi ya itu tadi, ada syarat. Para petaninya harus pandai melihat peluang,” tuturnya.

Plt Kepala Dinas Pertanian, Drs H Asdullah Anwar MM mengaku senang atas kunjungan dari sekretaris tanaman pangan. Dan melihat langsung kondisi panen. Sehingga banyak keluhan petani bisa tersampaikan. Salah satunya seperti masalah kekurangan alat panen.

“Kami berterimakasih, karena dengan kunjungan ini, segala keluhan petani, bisa diketahui pemerintah pusat. Mudah-mudahan, saran dan arahannya, nanti bisa ditindaklanjuti,” katanya.

Sementara itu, Kuwu Desa Sibubut, Abidin menjelaskan, luas area pertanian di wilayahnya mencapai 426 hektare. Kemudian bisa menghasilkan 8,7 ton gabah kering giling perhektarnya.

“Ini benar-benar potensi yang harus didorong. Jadi diharapkan kedepannya bisa panen dengan Indeks Pertanaman (IP) 300, bisa tercapai untuk meningkatkan hasil pertanian,” tuturnya.

Sebagai informasi, panen raya di masa tanam kedua yang dilakukan di area pertanian Desa Sibubut itu, secara simbolis dilalukan Ditjen Tanaman Pangan dan pejabat lainnya, dengan menggunakan alat combane besar harvester. Setelah itu, panen raya pun dilanjutkan oleh para petani. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait