RAKYATCIREBON.ID - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, menggelar kegiatan verifikasi faktual (verfal) KTSP kurikulum Darurat Pandemi Covid-19.
Verfal KTSP merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran di masa pandemi yang harus dimiliki setiap sekolah di lingkungan Kemenag.
Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka, Drs H Moh Mulyadi mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini bukan berarti pendidikan harus diabaikan.
“Meski kondisi sedang pandemi, pendidikan harus terus berjalan. Termasuk kemampuan guru melalui pengembangan kurikulum darurat Covid agar kebutuhan pendidikan anak tetap bisa disampaikan,” kata Moh Mulyadi kepada Rakyat Cirebon, Senin (9/8).
Sementara itu, Ketua PD IGRA Majalengka Tating SPd mengatakan, verfal KTSP kurikulum Darurat Pandemi Covid-19 merupakan salah satu upaya meningkatkan kemampuan para Kepala Sekolah dan guru RA.
Baik dalam pembelajaran maupun dalam teknis pengadministrasi tugas tugas sekolah terutama di masa pandemi yang semuanya berbasis online.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan dan menambah pengetahuan serta kompetensi guru dalam mengajar maupun para kepala sekolah dalam menyelesaikan tugasnya terutama di masa pandemi yang semuanya serba online, dan tentunya agar sesuai dengan rambu rambu yang sudah diterapkan Kementrian Agama,”jelasnya.
Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak langsung dan tidak langsung pada anak serta remaja Indonesia.
Sehingga perlu untuk menyisihkan pemikiran dan usaha untuk menanggulangi dampak pandemi terhadap tumbuh kembang anak dan remaja Indonesia.
Dikatakannya, Pemerintah telah berupaya memberikan perlindungan melalui vaksinasi Covid-19 bagi anak dan remaja usia 12-17 tahun. Namun, permasalahan kompleks akibat Covid-19 perlu ditanggulangi bersama.
“Target capaian herd immunity kita bertambah dari sebelumnya 181,5 juta sasaran menjadi 208 juta sasaran karena sudah boleh memvaksinasi anak dan remaja usia 12-17 tahun,” ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi dengan sasaran usia 12-17 dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan serta di sekolah-sekolah.
“Kami bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan layanan vaksinasi. Distribusi vaksin yang saat ini dilakukan juga sudah termasuk untuk alokasi vaksinasi remaja kita,” katanya.
Ia juga berpesan agar orang tua selalu menjaga anak-anak mereka melalui penerapan protocol kesehatan.
“Artinya anak-anak jangan dihadapkan pada risiko penularan Covid-19. Seperti dibawa melakukan perjalanan, diajak makan di luar rumah. Kita tahu risiko penularan itu sangat besar saat beraktivitas di luar rumah,” imbaunya.(pai)