Tradisi “Pengantin Tebu” Masih Dilestarikan di Pabrik Gula Jatitujuh

Kamis 27-05-2021,06:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

Di kawasan utara, tercatat pernah dibangun jembatan lori. Sungai Cimanuk kawasan Pakubeureum adalah saksi bisu. Masih ada hingga saat ini.

Selanjutnya, pengangkutan berubah seiring kemajuan teknologi industri kereta api. Yakni menggunakan kereta api menuju pelabuhan Cirebon.

Akses ini semakin mudah. Kereta api itu memudahkan. Jalur cabang kereta api langsung masuk ke area Pabrik Gula. Namun, lagi-lagi karena faktor tertentu dan kemajuan zaman, tahun 2.000-an, Pabrik Gula Jatiwangi tutup.

Parungjaya pun Ada Pabrik Gula

Selain Kadipaten dan Jatiwangi, juga ada Pabrik Gula Parungjaya. Namanya dulu Suikerfabriek Paroengdjaja.

Posisi Pabrik Gula Parungjaya itu, kini masuk wilayah administratif Desa Parungjaya Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengaka Jawa Barat.

Berdiri sekira tahun 1848. Konon dibangun nyars bersamaan dengan Pabrik Gula Jatiwangi. Sebabnya adalah, pengusaha yang membangunnya yakni R. Twiss.

Resesi ekonomi tahun 1930-an, membuat Pabrik gula Parungjaya ini harus tutup. Pabrik gula Parungjaya ini sempatmenorehkan dunia ekonomi di sekitar Sumberjaya dan Palimanan Cirebon. Saat ini jejak bangunan Pabrik Gula Parungjaya hanya tinggal Pondasi.(hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait