RAKYATCIREBON.ID - Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu ambrol dan berpotensi menimbulkan bencana jika debit air tiba-tiba bertambah. Untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan buruk, pemerintah desa setempat melakukan langkah penanganan cepat dengan menurunkan alat berat.
Dari informasi yang diperoleh, ambrolnya tanggul itu terjadi pasca terjangan luapan air sungai hingga limpas pada Februari 2021 lalu. Sebelumnya, kerusakan dan kerawanan pada tanggul itu sudah pernah disampaikan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, namun tak kunjung terealisasi perbaikannya.
Padahal jika debit sungai tinggi dan tanggul jebol tidak hanya mengancam pemukiman penduduk, juga dapat dipastikan akan merendam jalur utama transportasi nasional. Karena jarak antara tanggul dengan jalur pantura hanya sekitar 100 meteran.
Pj Kuwu Desa Pilangsari, Maman Fadilah SH saat ditemui di lokasi mengatakan, perbaikan tanggul yang terletak di Blok Como dan berada di belakang sebuah SPBU itu dinilai harus secepatnya dilakukan.
Kondisi tanggul yang bagian atasnya sudah terdapat lubang berukuran sangat besar akibat ambrolnya permukaan tanahnya tersebut, dikhawatirkan mudah jebol jika sewaktu-waktu debit sungai mendadak tinggi.
\"Ini dalam rangka penanggulangan bencana banjir akibat kelep bocor di Blok Como. Kami Pemerintah Desa Pilangsari memandang perlu segera bertindak dengan menurunkan alat berat becho. Masyarakat juga antusias swadaya untuk gotong-royong,\" jelasnya.
Menurutnya, diturunkannya alat berat itu sangat diperlukan untuk mempercepat pengerjaannya. Karena kalau dikerjakan secara manual akan memakan banyak waktu dan tenaga.
\"Alat berat ini untuk melihat apakah ada bis beton yang pecah. Setelah terlihat dan ternyata ada yang pecah. Upaya yang dilakukan menggantinya dengan bis beton baru,\" terangnya.
Dengan perbaikan yang dilakukan, diharapkannya ancaman tanggul jebol bisa dicegah. Sehingga tidak menunggu ada kejadian baru dilakukan penanggulangan. \"Jangan sampai terjadi bencana. Keluar masuk air dari persawahan ke sungai atau sebaliknya juga akan lebih terkontrol,\" ujarnya.
Kepala Dusun Como, Agung Sudarmono menambahkan, adanya perbaikan tanggul di wilayahnya tersebut sebenarnya sudah dinantikan sejak lama. Meski demikian, dengan terealisasinya hal itu dipastikan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang selama ini selalu khawatir. \"Alhamdulillah tanggulnya sudah diperbaiki oleh pemdes,\" pungkasnya. (tar)