RAKYATCIREBON.ID -Kalangan pendidikan di Kabupaten Majalengka menyambut baik keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang memperbolehkan kembali sekolah membuka pembelajaran tatap muka.
Namun, Nadiem meminta semua guru dan tenaga pendidikan sudah divaksin, dan sekolah menyiapkan protokol kesehatan.
Keputusan itu disambut baik oleh Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen (YLBK) Majalengka Dede Aryana, yang sejak awal meminta agar sekolah sekolah segera dibuka dengan penerapan protokol kesehatan.
Menurut Dede, kenapa sekolah harus dibuka, selain mengkhawatirkan akan semakin terpuruknya sektor pendidikan akibat pendidikan secara daring.
“Juga karena beberapa sektor lainnya yang juga ada potensi kerumunan sudah dibuka, seperti pasar, tempat wisata dan sejumlah usaha kuliner,” jelas Dede kepada Rakyat Cirebon, Minggu (4/4).
Selain itu, kata dia, dampak pembelajaran secara daring dinilai akan membuat anak kecanduan gadget dan game. Hal itu tentunya akan sangat membahayakan, terutama bagi kalangan anak di usia dini dari mulai TK hingga SD dan SLTP.
“Metode daring sudah banyak dikeluhkan para orang tua. Terutama siswa TK dan SD, yang ternyata hal itu justru membuat anak semakin kecanduan dengan Gadget,”ucapnya.
Hal senada juga sempat di lontarkan politikus PPP, Moh Fajar Sidik SPd. Dia menilai metode daring mungkin masih relevan jika diterapkan untuk anak usia SLTA maupun Mahasiswa,
Sementara untuk anak TK dan SD akan sangat rentan sekali. Sehingga pihaknya sejak awal mengharapkan agar pendidikan bisa dilakukan secara tatap muka secara terbatas, dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.
Misalnya, dengan pengaturan jam masuk sekolah dan pengaturan jumlah siswa yang belajar dengan cara bergilir dan lainya. Cara itu maka kualitas pendidikan akan tetap terjaga. Sebab sektor pendidikan sebut dia tidak kalah penting dari sektor ekonomi.
“Sektor pendidikan juga merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan kemajuanya. Selain sektor ekonomi dan lainya. Sehingga pendidikan harus mendapatkan perhatian khusus,”ucapnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka melalui Kasi Penmad M Saefullah mengaku sangat khawatir dengan kondisi pendidikan saat ini.
Pasalnya, kondisi pembelajaran daring terus dilakukan maka dikhawatirkan akan terjadi lost generation. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik keputusan Mendiknas yang sudah membolehkan Pembelajaran secara tatap muka terbatas dengan penerapan prokes. (pai)