Menyikapi hal ini, Ketua Grup Madjalengka Baheula, Nana Rohmana, akrab disapa Mang Naro mengatakan diharapkan ada penilitian khusus tentang jejak tulisan tangan Alquran yang sudah berusia 350 tahun itu.
Berdasarkan penuturan Ridwanudin, peninggalan Tubagus Latifudin itu bukan hanya Alquran tulisan tangan saja. Namun ada senjata keris dan tombak. Saat ini Ridwanudin hanya menyimpan barang berharga tersebut di tempat sederhana.
“Kami, Grumala telah melihat langsung Al-quran itu dirawat dan dijaga oleh orang yang tepat. Sayangnya belum ada perhatian dari pemerintah, terhadap makam Kiayi Latifudin. Padahal Makam tersebut ketika haul dikunjungi ribuan orang. Wisata religi telah terbentuk di Pageraji,” ujarnya. (hsn)