RAKYATCIREBON.ID – Kebutuhan darah, di Kabupaten Cirebon cukup banyak. Palang Merah Indonesia (PMI) pun telah mencatat, kebutuhan darah perbulannya mencapai 4 ribu kantong. Perlu kerja extra untuk memenuhinya.
Beragam cara dilakukan. Untuk memenuhi kebutuhan. Salah satunya, telah digaungkan program kampung donor.
“PMI sendiri masih sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga muncul rencana program kampung donor,” kata Kepala Markas PMI Kabupaten Cirebon, Aris Sugema, kemarin.
Rencana membentuk kampung donor di 40 kecamatan dapat berdiri dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. “Setiap kecamatan ini ada kampung donor, minimal satu desa dari setiap kecamatannya,” ujar Aris Sugema.
Aris menuturkan di tahun 2021 ini, ada dua kecamatan yang menjadi percontohan kampung donor, yakni kecamatan Pasaleman dan Palimanan. “Kampung donor ini kebetulan dari salah satu program Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Ibu Heviyana, dan saya selaku ketua Markas PMI menindaklanjuti kebijakan tersebut,” terangnya.
Secara mekanisme, lanjut Aris, persiapan berdirinya kampung donor tersebut telah tersusun. Bahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon khususnya Bupati Cirebon.
“Karena kampung donor ini rencananya akan melibatkan dari berbagai pihak,” imbuhnya.
Dia menjelaskan tujuan utama dari rencana pembentukan kampung donor ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap donor darah. Kampung donor sendiri akan berbasis warga. Minimal diwilayah kecamatan tersebut ada yang butuh darah, kampung donor bisa memback-up. Mengingat punya data-data pendonor, dan ada orang-orang terbiasa donor.
Ia berharap keberadaan kampung donor tersebut dapat memudahkan masyarakat menyumbangkan darah untuk menolong mereka (pasien) yang membutuhkan darah.
“Mudah-mudahan dengan adanya kampung donor kedepan mereka (masyarakat) lebih cepat, lebih tepat dalam mendapatkan darah tersebut untuk penyembuhan pasiennya,” pungkasnya. (zen)