RAKYATCIREBON.ID-Penangkapan atas sejumlah aktivis oleh aparat kepolisian turut disesalkan Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani.
Secara khusus, Muzani menyoroti perihal penangkapan aktivis Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, dan belasan anggota Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), serta Pelajar Islam Indonesia (PII).
Ia menilai, para aktivis tersebut merupakan tokoh yang menyuarakan aspirasi atas berbagai macam keprihatinan yang dirasakan rakyat.
\"Saya pribadi merasa bahwa mereka yang ditangkap itu adalah kawan-kawan, saudara-saudara yang merupakan seorang aktivis sejati,\" ungkap Ahmad Muzani, Rabu (14/10).
Oleh karena itu, dirinya berharap agar aparat kepolisian tetap bersikap humanis dengan terus mengutamakan pendekatan persuasif kepada masyarakat, khususnya selama digelarnya aksi unjuk rasa.
\"Tujuannya agar aksi unjuk rasa dapat tetap terjaga,\" jelasnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini juga menyatakan keprihatinan atas sejumlah aksi unjuk rasa di beberapa wilayah Indonesia selama sepekan belakangan.
Keprihatinan itu diungkapkan Ahmad Muzani merujuk makna yang terkandung dalam demonstrasi atau aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa, lanjutnya, senyatanya merupakan wadah rakyat dalam mengutarakan perasaan dan pendapat terkait kebijakan yang diterbitkan pemerintah.
Namun, momen yang sakral dan dilindungi oleh negara lewat UU 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum itu diungkapkan Ahmad Muzani justru dinodai dengan aksi kekerasan.
Oleh karena itu, dirinya berharap aksi unjuk rasa yang digelar masyarakat berjalan damai dan kondusif. Sehingga aspirasi dapat tersampaikan tanpa merugikan orang lain.
\"Keprihatinan ini tentu saja menjadi sesuatu yang penting, karena tujuan dari unjuk rasa itu adalah menyampaikan perasaan, agar perasaan tentang persoalan yang dikemukakan itu bisa terungkap,\" ungkap Ahmad Muzani.
\"Tapi kemudian karena terjadinya berbagai macam gesekan, akhirnya apa yang menjadi aspirasi justru menjadi bias,\" demikian Muzani. (*)