RAKYATCIREBON.ID-Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg tegas menyanggah tuduhan mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad MSi. Kaitannya dengan adanya dugaan campur tangan mantan bupati, Sunjaya Purwadisastra pada pelaksanaan rotasi dan mutasi.
Imron secara tegas, tidak membenarkannya. Mengingat, pelaksanaan rotasi dan mutasi yang baru dilaksanakan ini, murni hasil dari proses panjang yang telah dilalui. “ Saya sampaikan, mengundur waktu itu, bukan karena ada tekanan atau apapun. Saya tegaskan, itu tidak ada. Termasuk yang disampaikan Pak Abraham yang ngomong, kalau saya dikendalikan oleh Pak Sunjaya. Itu tidak ada,” tegas Imron, usai melantik ASN dilingkungan Pemkab Cirebon, Jumat (3/4).
Menurutnya, rotasi dan mutasi kali ini, hasil seleksi ketat. Untuk memutuskanyapun berdasarkan system. “Prosesnya lama. Mengikuti prosedur yang diajukan. Yakni melalui proses izin ke Menpan RB, Menteri Dalam Negeri, Ke Gubernur. Itu beberapa kali,” tambahnya.
Munculnya wabah Coronavirus Disease (Covid-19) serta ditetapkan Kabupaten Cirebon sebagai zona merah, pelaksanaan rotasi mutasi jabatan pun terhambat. Belum lagi, ucap Imron, ada beberapa pejabat yang masa kerjanya habis. “ Intinya, banyak faktor. Termasuk dampak isu Corona. Rencananya, mau dilaksanakan 1 April. Tapi ada yang pension. Masa harus ada Plt lagi. Nanti malah ada pembicaraan lagi. Jadi ya sudah sekalian. Yang pensiunnya, yang kosongnya langsung diisi,” terang Imron.
Sebanyak 2 pegawai dilingkungan Pemkab Cirebon yang pensiun di tahun 2020. “ Yang pensiun kemarin ada Kabag Hukum Setda, dan Camat Dukupuntang, yang meninggal. Jadi, kekosongan kedua jabatan itu, langsung diisi,” pungkasnya. (zen)