Kedubes RI Apresiasi Pendirian Sanggar Belajar Meru untuk Anak-anak Indonesia di Malaysia

Kedubes RI Apresiasi Pendirian Sanggar Belajar Meru untuk Anak-anak Indonesia di Malaysia

SANGGAR BELAJAR. Tiga tokoh muda Indonesia berhasil mendirikan Sanggar Belajar (SB) di Kuala Lumpur, Malaysia.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Tiga muda-mudi asal Indonesia, yakni Sitti Maesurah, Defa Nasution serta Ganung Ardian, membangun sebuah Sanggar Belajar (SB) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Lembaga ini dinamai Sanggar Belajar Meru atau dikenal sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Community Learning Center/CLC), di negeri Jiran, Malaysia.

Sekolah ini resmi dibuka pada 14 Maret 2025 lalu, dihadiri oleh jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia (Kedubes RI) dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Malaysia.

Bahkan, sebagai bentuk dukungan, Kedubes RI dan Atdikbud RI Malaysia juga memberikan bantuan berupa alat tulis, meja belajar, tas, dan beberapa peralatan sekolah lainnya untuk mendukung operasional Sanggar Belajar Meru Kuala Lumpur.

Dengan semangat dan komitmen kuat dari para pendiri, Sanggar Belajar Meru Kuala Lumpur, kini menjadi simbol harapan baru bagi anak-anak Indonesia di luar negeri, untuk terus mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Inisiatif tiga anak muda yang berhasil terwujud ini, menjadi jawaban bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal di sekitar Meru, kawasan yang sebelumnya tidak memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.

Salah satu tokoh pendiri Sanggar Belajar Meru Kuala Lumpur, Sitti Maesurah mengungkapkan bahwa kehadiran sekolah ini adalah langkah nyata untuk menghadirkan pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang membutuhkan, terutama mereka yang tinggal di sekitar Meru, Kuala Lumpur.

"Ini adalah salah satu cara yang kami lakukan untuk menghadirkan pendidikan secara nyata kepada anak-anak Indonesia yang sangat memerlukan pendidikan, utamanya anak-anak Indonesia yang tinggal di sekitar Meru, Kuala Lumpur," ujar Sitti Maesurah.

Istri dari Anggota DPRD Kota Cirebon Fraksi PDI Perjuangan Umar Stanis Klau tersebut menjelaskan, fokus utama Sanggar Belajar Meru saat ini adalah menciptakan pendidikan yang berkualitas, dengan menanamkan rasa nasionalisme, semangat belajar yang tinggi, dan menggali potensi inovasi anak-anak di negeri jiran.

"Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang membentuk karakter dan jiwa yang kuat. Saya percaya, dengan menanamkan semangat nasionalisme dan pendidikan karakter, kita bisa membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan hidup," jelasnya.

Ditegaskan Sitti, Sanggar Belajar Meru berkomitmen untuk memberikan keterampilan dasar yang kuat, serta memperkuat pendidikan karakter dan keagamaan sebagai fondasi penting dalam pembentukan generasi penerus bangsa.

Saat ini, Sanggar Belajar Meru Kuala Lumpur telah menampung sekitar 37 siswa, dengan sebagian besar merupakan anak-anak PMI berusia antara 4 tahun hingga kelas 6 SD. 

Meskipun jumlah siswa terus bertambah, sekolah ini masih menghadapi keterbatasan dalam hal tenaga pengajar, namun itu tidak menghalangi komitmen mereka untuk membuka kesempatan pendidikan bagi semua anak tanpa memandang usia.

"Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, tanpa ada batasan usia. Meskipun menghadapi tantangan, kami tetap berkomitmen memberikan akses pendidikan terbaik bagi mereka," tegasnya.

Sumber: