Kisah Tiga Perempuan asal Indonesia di Tengah Pertambangan Australia Barat

Minggu 08-03-2020,06:45 WIB
Kisah Tiga Perempuan asal Indonesia di Tengah Pertambangan Australia Barat

 

Baik saat bekerja di sektor pertambangan Australia dan Indonesia, Jelita mengaku tak pernah mendapat perlakuan yang berbeda.

 

\"Sejak saya di Indonesia, kita diperlakukan sama saja dengan para pria, tidak juga kemudian diperlakukan seperti seorang ratu,\" ujarnya.

 

\"Kita melakukan sesuai dengan tugas yang sudah diberikan, tak ada yang berbeda.\"

 

Tinggal di sebuah \'camp\' saat berada di lokasi tambang menjadi salah satu hal yang paling dinikmati oleh Yulia Hadi.

 

Meski kadang ia merasa tinggal di \"sebuah penjara\", karena letaknya yang jauh di pedalaman, dengan rutinitas yang hanya \"kerja, makan, tidur\" setiap harinya.

 

\"Saya harus bangun jam 4:30 setiap paginya, mulai kerja jam 5:30 pagi dan kita bekerja selama 12 jam setiap hari selama dua minggu,\" katanya.

 

Yulia sudah bekerja di industri tambang Australia selama 10 tahun, dengan posisi terakhirnya adalah sebagai \'Trade Assistant\' dan \'All Rounder\' di kawasan Pilbara, Australia Barat.

 

Ia masih ingat saat pertama kali bekerja di pertambangan Australia.

Tags :
Kategori :

Terkait