RAKYATCIREBON.CO.ID – Kepolisian Resor Kuningan berhasil menekan angka kriminalitas di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bahkan, keberhasilan pengungkapan kasus terhadap penyalahgunaan Narkoba cukup meningkat secara signifikan.
Namun ada satu kasus kriminal yang menonjol yakni penembakan yang menimpa seorang pedagang, namun hingga saat ini belum terungkap.
Kapolres Kuningan AKBP Yuldi Yusman yang memimpin langsung press release akhir tahun 2017 dengan didampingi Wakapolres Kuningan Kompol Nanang Suhendar, Kabag Ops Kompol Erawan Kusmayadi.
Serta para Kasat bertempat Mapolres, mengungkapkan untuk angka kriminalitas cenderung menurun di tahun 2017 sebesar 18,2 persen jika dibandingkan di tahun 2016 sebanyak 209 kasus menjadi 171 kasus tahun 2017.
Sedangkan dari Sat Narkoba Polres Kuningan di tahun 2017 berhasil mengungkap kasus sebanyak 43 perkara dengan tersangka sebanyak 60 orang sehingga pengungkapan kasus meningkat sebanyak 37,2 persen, dimana pada tahun 2016 sekitar 27 perkara dengan tersangka 38 orang.
“Dari aspek kamseltibcar lantas dan laka lantas di tahun 2017 turun sebanyak 12 persen, namun pelanggaran naik 28 persen. Laka lantas di tahun 2017 sebanyak 152 kejadian turun dari tahun lalu 172 kejadian dan pelanggaran lalu lintas tahun ini mencapai 20.860 kasus naik dari tahun lalu hanya 16.303 kasus,” ujar Kapolres
Selama tahun 2017, Polres Kuningan juga telah melakukan berbagai terobosan kreatif dalam upaya memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada masyarakat diantaranya Aplikasi SIGIAT (Sistem Informasi Kegiatan).
Dimana aplikasi berbasis teknologi informasi ini bertujuan untuk meningkatkan pola kinerja personel Polres Kuningan dalam melakukan tugas pokok, E Samsat, SMS Gateway, BPKB delivery, Cek Fisik Kendaraan KABUMI, SKCK Delivery, Digitalisasi AK 23.
Dalam menghadapi situasi kamtibmas di tahun 2018, Kapolres Kuningan mengajak seluruh masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam menciptakan dan memelihara kamtibmas yang aman dan kondusif, masyarakat hendaknya senantiasa mewaspadi ancaman aksi terorisme karena gerakan terorisme masih potensial.
Kapolres berharap apabila menghadapi konflik, hendaknya sejak dini melakukan koordinasi dengan aparat maupun pihak terkait serta utamakan upaya penyelesaian secara musyawarah mufakat, untuk mengeliminir dampak resiko atau ekses yang ditimbulkan.
Lalu pada aspek pendidikan sejak dini hingga perkuliahan, Kapolres berharap, bisa diberikan pembelajaran yang memuat soal budi pekerti guna membangun karakter masyarakat yang berperilaku baik. (ale)