PRIA kelahiran Tegal, Muhamad Ade Lukman Kumaini (39) rela berjalan kaki dari Surabaya menuju Istana Negara, Jakarta. Tujuannya untukn menyuarakan protes terhadap buruknya layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS.
Ade Kenzo (depan) memprotes pelayanan kesehatan dengan berjalan kaki Surabaya-Jakarta. Foto: Ari/Rakyat Cirebon |
Pria yang sehari-hari dipanggil Ade Kenzo tercatat tinggal di Kabupaten Bekasi. Ia merupakan relawan Jamkeswatch. Ia berangkat ke Surabaya, kemudian pada 19 September lalu ia memulai aksi jalan kaki menuju Jakarta.
\"Aksi ini sebagai bentuk protes saya terhadap pemerintah. Karena pelayanan JKN dan BPJS belum menyentuh masyarakat miskin. Banyak sekali warga miskin yang belum tercover BPJS. Dan yang sudah punya, pelayanannya pun kurang baik,” kata Ade Kenzo saat ditemui di sela-sela istirahat di Tengahtani, Selasa (10/10).
Sesampainya di Jakarta, ia akan menyampaikan 19 rekomendasi pelayanan JKN-BPJS kepada Presiden RI Ir H Joko Widodo. Semua rekomendasi itu sudah ia susun dan siap dibacakan di hadapan presiden.
“Ini merupakan hari ke-21 saya berjalan kaki. Saya sangat bersyukur bisa sampai ke Cirebon dan disambut oleh rekan-rekan buruh. Rekomendasi yang saya bawa ini rekomendasi rakyat tentang buruknya pelayanan kesehatan. Banyak juga perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya. Padahal usia BPJS Kesehatan sudah 3 tahun 10 bulan, tapi malah semakin buruk,\" ucap mantan buruh pabrik itu.
Untuk sampai ke Jakarta, lanjut Ade Kenzo, ia membutuhkan waktu selama 36 hari. Diakuinya, banyak hal menarik yang ia temui selama perjalanan dari Surabaya sampai Cirebon. Salah satunya dukungan masyarakat terhadap dirinya.
\"Warga yang melihat saya saat istirahat banyak yang menawarkan kopi dan makan. Padahal saya tidak meminta, tidak sedikit juga yang menunggu kedatangan saya. Bagi saya ini dukungan yang sangat luar biasa,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan pria beranak dua ini, selama 21 hari berjalan kaki, dirinya sudah menghabiskan dua sandal. Di Cirebon ia mengganti sandalnya dan termasuk sandal ke tiga yang ia pakai.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Ade Kenzo selalu mengecek barang bawaannya. Dan juga selalu menyempatkan istrahat saat kondisi fisiknya merasa tak kuat.
\"Kalau merasa lelah, panas atau hujan ya istirahat. Saya memilih masjid, musala atau SPBU untuk beristirahat,” pungkasnya. Jika merasa lelah, biasanya ia memijat sendiri. Dengan begitu lelahnya berkurang.
Ade mengaku sempat bekerja sebagai buruh pabrik dari tahun 1998 sampai 2015. Bahkan, ia pernah melakukan hal yang sama, yakni jalan kaki dari Bandung menuju Jakarta pada tahun 2014 dan Cikarang menuju Jakarta pada tahun 2015. Saat ini dirinya membuka usaha di Bekasi.
\"Aksinya sama tentang pelayanan kesehatan juga. Saya meminta agar pemerintah tanggung jawab soal pelayanan kesehatan ini,\" imbuhnya.
Kedatangan Ade Kenzo mendapat sambutan dari Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Bahkan Ade Kenzo dikawal oleh sejumlah buruh saat melanjutkan perjalananya. (ari)